tirto.id - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merespons dugaan penembakan sejumlah karyawan BUMN oleh Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) karena mengambil foto saat upacara Organisasi Papua Merdeka (OPM). Jika memang benar seperti itu, kata Basuki, hal tersebut bisa diwajarkan.
"Jika memang benar karena mengambil foto, itu kan insting manusia wajar pas upacara gitu, mungkin karena unik. Namun kenapa berakhir seperti itu," kata Basuki saat konferensi pers, Selasa (4/12/2018) pagi.
Basuki mengatakan tak ada sengketa lahan dengan warga setempat terkait pembangunan jalan di lokasi kejadian, karena memang sudah diselesaikan semua.
Ia juga menepis tudingan peristiwa ini terjadi akibat ketimpangan yang dirasakan warga lokal. Basuki mengklaim banyak juga warga lokal yang dijadikan pekerja.
"Semua pekerja warga lokal. Saya rasa enggak ada perasaan ketimpangan," kata Basuki.
Ia mewakili Kementerian PUPR dan seluruh BUMN menyampaikan duka cita dan akan memberikan penghargaan yang layak untuk korban.
"Membangun tak hanya perkara uang, ekonomi, tapi juga kemanusianya. Mereka mati syahid, menurut saya, karena mereka kerja untuk membangun untuk masyarakat umum," kata Basuki.
Pada Minggu (2/12/2018), dilaporkan ada pembunuhan puluhan karyawan PT Istaka yang sedang melakukan pengerjaan pembangunan jembatan Distrik Yall. Belum dapat dipastikan berapa orang yang tewas. Namun, laporan awal menyebut 24 pekerja tewas dibunuh dan 10 lainnya berhasil melarikan diri dan diamankan tokoh masyarakat setempat.
Belum dapat dipastikan perkembangan terbaru dari dugaan pembunuhan ini akibat sulitnya komunikasi. Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin di Jayapura mengatakan, pengerahan aparat keamanan untuk menyelidiki dugaan pembunuhan ini sudah dilakukan sejak Senin (3/12/2018).
Namun, menurut Kapolda, jalan menuju lokasi dihalangi dengan dengan dahan-dahan pohon di sepanjang jalan, sehingga anggota kembali ke Wamena. Pada Selasa (4/12/2018) pagi anggota kembali diberangkatkan. Kapolda berharap evakuasi dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Irwan Syambudi