tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya agar dapat berkontribusi kepada perekonomian negara.
Sebab, kebutuhan infrastruktur di Indonesia sangat besar dan pembiayaan untuk pendanaan tersebut sangat bergantung dari APBN. Jika aset-aset yang ada dapat dikelola dengan baik, maka ada potensi bertambahnya pemasukan bagi negara.
"Kemenhub pasti punya banyak sekali aset. Apakah aset ini bisa digunakan lebih positif," kata Sri Mulyani saat memberikan ceramah dalam acara "Reform Leadership Training" di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2018)
Untuk itu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu meminta Kemenhub dapat memetakan aset di seluruh Indonesia, mengidentifikasi, dan menganalisa aktivitasnya.
Terlebih kata Sri Mulyani, "APBN dan bahkan BUMN kita hanya bisa mendanai 40 persennya saja. Walaupun saya mengumpulkan seluruh pajak juga tidak akan memenuhi kebutuhan."
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku instansinya tengah berupaya mengoptimalkan aset-aset berupa pelabuhan, bandara, stasiun dan rel, serta terminal bus dengan menggandeng swasta lewat mekanisme kerja sama pemerintah-badan usaha (KPBU).
Ia mengatakan, saat ini ada 30 aset telah terdaftar akan dikerjasamakan dengan swasta. Dua di antaranya yakni kereta lintas Makassar-Parepare (Sulawesi Selatan) dan Bandara Komodo di Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).
"Dua objek ini penting bagi kita karena selama ini mungkin saja ada skema keuangan atau skema legal yang belum jelas. Dengan keberhasilan dua itu, menjadi jelas dan mudah bagi kita melakukan kerja sama," ujarnya di dalam kesempatan yang sama siang tadi.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto