tirto.id - Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja pastikan kasus dugaan politik uang yang dilakukan oleh Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah telah diusut. Bagja mengatakan pengusutan ini dilakukan secara intensif dan ia memastikan tidak ada yang berusaha menunda atau menghalangi proses penyelidikan.
“Minggu ini insyaallah akan kami tuntaskan," kata Bagja di Gedung DPR RI pada Senin (3/4/2023).
Bagja menegaskan apabila perbuatan yang dilakukan oleh Said Abdullah terbukti melanggar aturan pemilu, maka dia tidak segan memberikan sanksi, walaupun yang bersangkutan adalah petinggi partai dan Ketua Badan Anggaran DPR RI.
“Perlu kita ketahui bahwa saat ini kita sedang menghadapi masa sosialisasi. Lalu kedua, kita tidak boleh ada kegiatan politik praktis di masjid. Apabila hal itu terbukti, maka akan kami tegaskan kepada yang bersangkutan," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa perkara ini sedang diusut oleh Bawaslu Sumenep. Pihak Said Abdullah juga sudah dipanggil oleh Bawaslu Sumenep sebagai lokasi kejadian dugaan politik uang.
“Sudah dipanggil. Kami menunggu laporan dari Bawaslu Sumenep. Nanti pokoknya minggu ini selesai. Masa saya harus kasih BAP nya," ungkapnya.
Dalam kasus ini, Said Abdullah telah mengklarifikasi isu politik uang yang tersebar di akun Twitter @PartaiSocmed. Di dalam akun tersebut ditunjukkan sejumlah amplop berwarna merah bergambar wajah Said Abdullah yang dibagikan di sejumlah masjid di Madura.
Said Abdullah membantah bila hal itu berkaitan dengan politik uang demi Pemilu 2024. Menurutnya amplop berisikan uang itu dilakukan sebagai aksi bagi sembako pada 175 ribu fakir miskin di Madura dalam sejumlah paket.
"Saya bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se Madura memang rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin," kata Said Abdullah dalam keterangannya pada Senin (27/3/2023).
Selain itu, Said berencana akan menuntut akun @PartaiSocmed ke ranah hukum karena melempar isu yang menurutnya tanpa bukti. Said merasa nama baiknya dicemarkan oleh akun tersebut.
“Atas kelakukan akun anonim tersebut, yang menggiring seolah kegiatan yang kami lakukan melanggar hukum, kami akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap akun yang tidak bertanggung jawab, bersembunyi di balik anonimitas, tetapi melempar kotoran kepada orang lain. Ini bulan puasa, harusnya saling memberi berkah kepada sesama bukan menebar fitnah," ungkapnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz