Menuju konten utama

Kasus Christine Dacera: Kenapa Ia Meninggal hingga Dugaan Perkosaan

Apa yang terjadi pada Christine Dacera dan kenapa ia meninggal?

Kasus Christine Dacera: Kenapa Ia Meninggal hingga Dugaan Perkosaan
Christine Angelica Dacera. FOTO/Instagram/xtinedacera

tirto.id - Christine Dacera (23) ditemukan tak sadarkan diri dalam bak mandi (bath up) di sebuah hotel di Kota Makati, Filipina, lokasi dia merayakan Malam Tahun Baru bersama teman-temannya. Dacera dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

Kepolisian Filipina (PNP) yang memimpin investigasi meyakini ada dugaan pembunuhan dan perkosaan terhadap perempuan bernama lengkap Christine Angelica Dacera ini. Polisi pun menganggap satu tahapan kasus selesai karena tersangka sudah ditangkap.

“Ini dianggap sudah selesai karena tersangka sudah diidentifikasi dan kemudian sudah diselesaikan oleh SOCO [Scene of the Crime Operatives/unit forensik PNP],” kata Brigjen Ilderbrandi Usana, juru bicara PNP, seperti dikutip Inquirer.Net.

Dia mengatakan, hasil awal penyelidikan forensik oleh SOCO menunjukkan bahwa Dacera juga pernah mengalami pelecehan seksual.

“Ada manifestasi pelecehan seksual yang dilakukan. Berdasarkan penyelidikan awal, terjadi pelecehan seksual,” katanya dalam bahasa Filipina.

Namun, Usana menambahkan, kasus tersebut belum sepenuhnya terungkap karena tidak semua tersangka ditangkap. Kasus selesai, katanya, jika semua tersangka sudah ditangkap "dan mereka sudah dibawa ke pengadilan."

Sebelas tersangka, yang bersama Dacera di hotel, menghadapi dakwaan pemerkosaan dan pembunuhan oleh kantor kejaksaan Makati. Tiga sudah dalam tahanan polisi sementara delapan masih buron.

Siapa Christine Dacera?

Perempuan bernama lengkap Christine Angelica Dacera (23) ini adalah seorang pramugari di Philippine Airlines.

Dia berasal dari General Santos City, anak kedua dari 4 bersaudara, dan menyelesaikan kuliah di jurusan komunikasi, cum laude, di University of the Philippines Mindanao di Davao City.

Decera, yang berusia 23 tahun, juga merupakan seorang penari, model, bahkan sampai menjadi finalis di Mutya ng Davao pada 2019.

Pada tahun 2019, ia pindah ke Manila untuk bekerja sebagai pramugari di Philippine Airlines. Maskapai tempat ia bekerja mengenang Dacera sebagai anggota kru yang "terhormat dan profesional".

Menurut ibunya, Sharon, impian Dacera adalah membawa keluarganya terbang ke seluruh dunia.

Penyebab Christine Dacera Meninggal

Polisi Makati belum merilis otopsi resmi dan temuan medis atas kasus kematian Dacera, yang berprofesi sebagai pramugari ini. Akan tetapi pemeriksaan awal menunjukkan, tersangka menggunakan "kekerasan".

Dalam wawancara dengan CNN Filipina, Kepala Kepolisian Makati Kolonel Harold Depositar mengatakan laporan awal menyebutkan aneurisma (suatu area yang membengkak dan lemah di dalam arteri) sebagai penyebab kematian Dacera.

Aneurisma adalah suatu area yang membengkak dan lemah di dalam arteri. Aneurisma sering terjadi di aorta, otak, belakang lutut, usus, atau limpa. Aneurisma jika pecah dapat mengakibatkan pendarahan internal, stroke, dan terkadang bisa berakibat fatal.

Petugas polisi mengatakan, luka memar dan lecet terlihat di beberapa bagian tubuh Dacera. Jejak sperma juga ditemukan di tubuh Dacera, tambahnya.

“Yang pasti, ada bekas paksaan di tubuh. Luka memar, lecet, robekan itu, yang tidak normal dalam hubungan seksual," ujarnya.

Dacera ditemukan tak sadarkan diri di bak mandi kamar hotelnya di Kota Makati pada Hari Tahun Baru setelah pesta dengan teman-teman malam sebelumnya, menurut penyelidikan awal.

Pihak berwenang mengatakan petugas hotel mencoba menyadarkan Dacera sebelum dia dilarikan ke rumah sakit, di mana dia dinyatakan meninggal.

Polisi telah menangkap tiga tersangka dan mengajukan tuntutan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap mereka di hadapan jaksa penuntut kota. Delapan orang lainnya sedang diburu, dengan polisi mengerahkan tim pelacak untuk menemukan mereka, kata Depositar.

Tersangka Kasus Christine Dacera

Kapolsek Makati Kota, menyampaikan, para tersangka memiliki cerita yang “saling bertentangan” selama penyelidikan.

“Seseorang mengatakan dia [Dacera] masih tidur, tetapi tersangka lainnya, yang terakhir menyerahkan diri, mengatakan dia [Dacera] masih bangun,” kata Depositar. Dia juga mengungkapkan, beberapa tersangka mengaku gay.

Kasus Dacera telah memicu kemarahan publik. Netizen menyerukan keadilan untuk Christine Dacera. Tagar #StopVictimBlaming dan #ProtectDrunkGirls, menjadi tren selama beberapa jam di media sosial.

Komisi Hak Asasi Manusia mengatakan pihaknya "sangat prihatin" dengan kasus Dacera, mencatat bahwa mereka akan melakukan penyelidikan sendiri.

"CHR mewakili perlindungan wanita di semua lini kehidupan dan menggemakan seruan untuk keadilan bagi Christine Angelica Dacera," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNN.

"Kasus ini tidak dapat dianggap sebagai penyelesaian sampai keadilan telah berjalan dan bahwa pelakunya dimintai pertanggungjawaban."

Baca juga artikel terkait CHRISTINE DACERA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH

Artikel Terkait