Menuju konten utama

Usai Temui Sutiyoso-Foke, Pramono akan Temui JK hingga Boediono

Selain itu, Pramono juga akan menemui dua mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.

Usai Temui Sutiyoso-Foke, Pramono akan Temui JK hingga Boediono
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, menemui mantan gubernur Jakarta, Fauzi Bowo, di Museum M.H Thamrin, Jakarta. tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan akan menemui sejumlah tokoh Indonesia untuk meminta wejangan terkait Pilkada DKI Jakarta 2024.

Tokoh-tokoh yang rencananya akan ditemui di antaranya Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri; Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY); Wakil Presiden ke-11 RI, Jusuf Kalla (JK); serta Wakil Presiden ke-12 RI, Boediono.

Selain para pemimpin Indonesia, Pramono juga mengaku akan menemui dua mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.

"Yang sudah terjadwal, saya sudah minta waktu ke Mas Anies, minta waktu ke Pak Ahok, dan juga para pemimpin yang pernah memimpin bangsa ini. Di antaranya yang mungkin Pak SBY, Pak JK, Ibu Mega, Pak Boediono karena saya ini kan orang yang bisa berkomunikasi ke mana saja," tutur Pramono di salah satu restoran di Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024).

Saat ditanya apakah Anies akan menjadi tim pemenangannya, Pramono tidak menjawab dengan pasti. Yang jelas hingga kini nama Anies memang tak tercantum sebagai anggota tim pemenangan Pramono-Rano Karno.

"Kan tim saya sudah saya umumkan," sebut Pramono.

Pramono mengaku telah mendengar aspirasi dari sejumlah masyarakat Jakarta, seperti masyarakat Sunda Kelapa. Menurut Pram, masyarakat Sunda Kelapa ingin proses pendidikan diperbaki. Misalnya, biaya sekolah swasta yang bergengsi digratiskan.

Pramono meyakini bahwa APBD Jakarta mampu membiayai biaya sekolah swasta bergengsi seperti Jakarta International School atau Binus. Kemudian, masyarakat Jakarta Utara umumnya ingin perbaikan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) di rumah susun.

"Mereka mengeluhkan belum adanya, misalnya, fasos-fasum yang memadai. Enggak ada blangwir [mobil pemadam kebakaran] kalau terjadi kebakaran," tutur Pramono.

Lalu, ada pula masyarakat yang mengeluhkan soal transportasi umum dari Jakarta Utara menuju Pulau Seribu. Untuk mengatasi ini, Pramono mengaku ingin memperbaiki program angkutan sungai (waterway).

Politikus PDIP itu turut menyoroti soal Jakarta International Stadium (JIS). Dia menilai lapangan JIS sudah cukup baik. Namun, infrastruktur stadion tersebut belum mumpuni saat ada pertandingan bola.

Pramono bahkan menyinggung kekacauan yang terjadi saat Dewa 19 menggelar konser di JIS pada awal 2023. Saat itu, puluhan ribu penonton baru bisa pulang setelah beberapa jam. Sebab, akses di sekitar JIS masih tidak rapi.

"Infrastrukturnya belum cukup. Kalau untuk pertandingan bola lebih dari 40 ribu orang penontonnya, JIS itu sebenarnya susah payah," katanya.

"Waktu konser Dewa pada waktu itu kan orang baru dua jam jalan kaki baru bisa bertemu dengan angkutan umum ataupun juga dengan mobil," lanjut dia.

Pramono mengatakan bahwa untuk mengatasi hal tersebut, layanan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta atau transportasi umum lain seharusnya diperpanjang hingga mencakup wilayah JIS.

"Siapa pun yang menjadi Gubernur nanti harus menyambungkan MRT ke Ancol, ke JIS," ucapnya.

"Apakah dengan MRT atau dengan yang lain. Bagaimanapun, belajar dari perkembangan kota-kota dunia, yang ada gedung olahraganya pasti di bawahnya ada transportasi umum publik. Pasti itu, itu yang akan kita melakukan ya," lanjut Pramono.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fadrik Aziz Firdausi