Menuju konten utama

Kapuspen: Amunisi SAGL Milik Brimob Sudah Disimpan TNI

Menurut Wuryanto, amunisi SAGL itu sudah dipindahkan ke Mabes TNI sejak Senin malam (9/10).

Kapuspen: Amunisi SAGL Milik Brimob Sudah Disimpan TNI
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto di TIM, Jakarta, Selasa (10/10/2017). tirto.id/Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto menjelaskan amunisi senjata yang dibeli Brimob Mabes Polri itu termasuk jenis munisi yang mematikan. Amunisi senjata itu adalah Stand Alone Grenade Lancher (SAGL).

"Amunisi yang dibeli Brimob merupakan amunisi tajam, yang memiliki radius mematikan 9 meter dengan jarak capai 400 meter," kata Kapuspen TNI saat jumpa pers, di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Menurut Wuryanto, keunggulan dari munisi SAGL ini adalah setelah meledak amunisi ini bisa mengeluarkan pecahan logam-logam kecil yang dapat melukai dan mematikan. Bahkan, munisi ini bisa meledak sendiri tanpa benturan setelah 14-19 detik lepas dari laras senjata.

"Ini luar biasa. TNI tidak punya senjata seperti itu," kata Wuryanto seperti dikutip Antara.

Menurut Wuryanto, berdasarkan Inpres nomor 9 tahun 1976 tentang pengawasan dan pengendalian senjata api, maka kaliber amunisi Brimob ini sudah masuk standar militer, yakni 5,56 mm.

Untuk itu, amunisi SAGL itu dipindahkan ke Mabes TNI sejak Senin malam (9/10), namun senjata SAGL sudah diserahkan ke kepolisian.

"Polri masih bisa menggunakan senjata SAGL, yang amunisinya diganti granat asap yang sesuai standar nonmiliter," tuturnya.

Kendati demikian, Wuryanto mengaku tidak mengetahui pasti berapa lama munisi itu disimpan di gudang senjata Mabes TNI.

"Untuk sampai kapan, nanti ada aturannya sendiri. TNI bertanggung jawab dalam pengamanan selama penyimpanan. Pasti aman disimpan di gudang munisi TNI karena gudang munisinya sudah memiliki standar keamanan," kata Wuryanto.

Baca juga artikel terkait SENJATA ILEGAL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto