Menuju konten utama

Kapuskes Haji: Cuaca Panas jadi Salah Satu Penyebab Jemaah Sakit

Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan, cuaca panas di Arab Saudi menjadi salah satu faktor penyebab jemaah haji Indonesia sakit, terutama jemaah lansia.

Kapuskes Haji: Cuaca Panas jadi Salah Satu Penyebab Jemaah Sakit
Sejumlah jamaah calon haji tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/5/2023). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.

tirto.id - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan, cuaca panas di Arab Saudi menjadi salah satu faktor penyebab jemaah haji Indonesia sakit, terutama jemaah lansia.

Jemaah lansia yang kepanasan mudah mengalami kelelahan, kondisi ini biasanya berkepanjangan menjadi sakit dan harus dirawat.

“Aktivitas jemaah di cuaca panas menyebabkan timbulnya kelelahan apalagi jika jemaah kurang minum. Oleh karena itu selalu dianjurkan agar jemaah selalu minum air minimal 200 ml per jam,” kata Liliek dihubungi reporter Tirto, Minggu (11/6/2023).

Menurut pantauannya, saat ini suhu di Makkah tertinggi pernah mencapai 45 derajat celsius pada pukul 16.00 WAS.

Sementara di Madinah, suhu tertinggi dapat mencapai 44 derajat celsius pada pukul 16.00 WAS.

Kelelahan ini bisa menimbulkan kondisi serius. Banyak jemaah lansia yang wafat karena diawali faktor kelelahan.

“Sebagian besar jemaah haji yang wafat berusia diatas 60 tahun (lansia). Faktor kelelahan jemaah yang memicu timbulnya penyakit penyebab kematian jemaah haji,” jelas Liliek.

Sampai dengan hari Jumat (9/6/2023), sudah ada 36 jemaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi.

Kemenkes telah melakukan upaya untuk menekan angka kematian jemaah haji Indonesia dengan memperketat pemeriksaan kesehatan di embarkasi.

Selain itu, dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin pada jemaah haji yang memiliki risiko tinggi (risti) kesehatan sebanyak 3 kali dalam seminggu.

“Juga dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter spesialis di KKHI bagi jemaah risti. Serta anjuran untuk ba'da lontar jumrah bagi jemaah haji lansia dan risti,” ungkap Liliek.

Ia juga menambahkan, bahwa dilakukan pendampingan kepada jemaah haji lansia dan risti oleh ketua regu, ketua rombongan, dan jemaah haji lainnya yang sehat agar pengawasan kondisi kesehatan mereka berjalan maksimal.

Baca juga artikel terkait JEMAAH HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Anggun P Situmorang