tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengeluarkan Surat Telegram bernomor ST/2657/X/KEP./2019 bertanggal 7 Oktober 2019, yang berisi mutasi di wilayah hukum Polda Sulawesi Tenggara dan Polda Kalimantan Tengah.
Dalam surat yang ditandatangani oleh AS SDM Kapolri Irjen Pol Eko Indra Heri itu Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaidi dimutasi. Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Goldenhart membenarkan surat itu.
"Iya, benar. Mutasi dalam organisasi Polri hal yang biasa dalam rangka tour of duty dan area, serta untuk meningkatkan kinerja organisasi dan dalam rangka pembinaan karier," ucap dia ketika dihubungi Tirto, Selasa (8/10/2019).
Harry menegaskan mutasi Jemi tidak berkaitan dengan peristiwa demonstrasi 'Reformasi Dikorupsi' di Kendari. "Tidak ada (alasan rotasi jabatan karena unjuk rasa)," kata dia.
Jemi akan menempati jabatan baru sebagai Kabagdalpers Rosdm Polda Kalimantan Tengah. Ia digantikan oleh AKBP Didik Efrianto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Wakatobi.
Kapolres Wakatobi yang baru nanti diemban oleh AKBP Anuardi yang sebelumnya menjabat sebagai Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, AKBP Andri Siswan Ansyah yang menjabat sebagai Kabagdalpers Rosdm Polda Kalimantan Tengah akan berposisi baru sebagai P.S Irbid Itwasda Polda Kalimantan Tengah.
Kapolri memerintah para Perwira Menengah itu segera menjalankan tugas baru paling lambat 14 hari terhitung mulai dari tanggal penetapan mutasi. Demonstrasi di Kendari menyebabkan mahasiswa Universitas Halu Oleo jadi korban, yakni Immawan Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19).
Randi tewas karena peluru yang menembus dada kanannya, sedangkan Yusuf mendapatkan hantaman benda tumpul di kepalanya. Mutasi Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara pun terjadi pada 27 September 2019, sesuai dengan Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2569/IX/KEP/2019.
Dalam surat tersebut, Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto dimutasi jadi Irwil III Itwasum Polri. Brigjen Pol Merdisyam mengisi posisi yang ditinggalkan Iriyanto. Kini Polri mengirimkan proyektil peluru yang ditemukan di sekitar tubuh Randi, ke Australia dan Belanda untuk uji balistik.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Widia Primastika