tirto.id - Hari Pramuka Indonesia dirayakan setiap tanggal 14 Agustus. Lantas, kapan Hari Pramuka atau Kepanduan Sedunia diperingati? Simak sejarah serta perbedaannya.
Hari Pramuka 2024 di Indonesia tahun ini mengangkat tema “Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI”. Tema tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 104 Tahun 2024.
Jauh sebelum kemerdekaan RI atau pada masa kolonial Hindia Belanda, di tanah air sudah berdiri laskar-laskar Kepanduan. Baru pada 1961 atau 16 tahun setelah kemerdekaan RI, lahirlah Gerakan Praja Muda Karana atau Pramuka.
Sejarah Hari Pramuka berawal dari tanggal 30 Juli 1961. Saat itu, laskar atau organisasi Kepanduan seluruh Indonesia berkumpul di Gelora Senayan Jakarta.
Laskar-laskar Kepanduan tersebut berikrar untuk meleburkan diri ke dalam satu organisasi yang bernama Gerakan Pramuka. Selanjutnya, setiap tanggal 30 Juli diperingati sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Kemudian, pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui Keppres Nomor 448 Tahun 1961. Presiden Soekarno saat itu pun melantik Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas) Kwartir Nasional (Kwarnas) dan Kwartir Nasional Harian (Kwarnari).
Hingga akhirnya, bertepatan dengan Keppres tersebut, maka tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka Indonesia atau Gerakan Pramuka.
Selain itu, Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang digunakan hingga saat ini juga disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961.
Adapun tokoh yang ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Peringatan Hari Pramuka di Indonesia berbeda dengan Hari Kepanduan Sedunia. Simak sejarah peringatannya.
Kapan Peringatan Hari Pramuka Sedunia?
Hari Pramuka Dunia atau Hari Kepanduan Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Februari. Sejarah Hari Kepanduan Dunia berawal dari pemikiran seorang pria Inggris bernama Lord Baden Powell of Gilwell.
Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857 di London. Ayah Baden Powell merupakan seorang profesor geometri di Universitas Oxford bernama Domine Baden Powell.
Baden Powell memang dikenal gemar mengikuti gerakan kepanduan sejak muda. Bahkan di memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi kepanduan.
Diriya kerap merangkum atau menulis pengalamannya saat bertugas di India, Afganistan, Afrika Selatan, dan Afrika Barat. Sejumlah pengalaman tersebut ia tuliskan menjadi sebuah buku dengan judul Aids to Scouting.
Buku itu berisi cara menjelajahi hutan yang diperlukan kecakapan tertentu yang diperolehnya dari alam atau tokoh masyarakat setempat yang dia temui. Selain itu, buku tersebut juga memberikan pelajaran tentang cara bertahan hidup di alam liar.
Buku tersebut kemudian menjadi awal lahirnya Gerakan Kepanduan. Hingga akhirnya Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Kepanduan Dunia dan tanggal kelahirannya pada 22 Februari diperingati sebagai Hari Pramuka Dunia.
Perbedaan Hari Pramuka Indonesia dan Dunia
Hari Pramuka Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus, sedangkan Hari Pramuka Dunia diperingati setiap 22 Februari setiap tahunnya.
Selain tanggal hari peringatan, Pramuka Indonesia dan Dunia memiliki perbedaan lainnya, seperti lambang dan sebutan nama gerakan.
Sebagaimana diketahui, lambang Pramuka Indonesia ialah tunas kelapa berwarna coklat.
Lambang ini dipilih karena tunas kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Maknanya, anggota Pramuka Indonesia diharapkan dapat beradaptasi di mana pun mereka berada.
Sedangkan lambang Kepanduan Dunia ialah tiga kelopak bunga lili berwarna putih dengan latar warna ungu.
Tiga kelopak bunga lili tersebut melambangkan tiga janji, yakni kewajiban kepada Tuhan, pelayanan kepada sesama manusia, dan kepatuhan kepada hukum Kepanduan.
Kemudian, sebutan nama gerakan Kepanduan Indonesia adalah Pramuka yang merupakan akronim dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka berkarya.
Sedangkan gerakan Kepanduan Dunia memiliki sebutan Boy Scout.
Penulis: Bintang Pamungkas
Editor: Dipna Videlia Putsanra