Menuju konten utama

Profil Bapak Pramuka Indonesia: Sri Sultan Hamengkubono IX

Siapa Bapak Pramuka Indonesia dan bagaimana sejarah penetapannya?

Profil Bapak Pramuka Indonesia: Sri Sultan Hamengkubono IX
Sri Sultan Hamengkubawono IX. FOTO/wikipedia

tirto.id - Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX (HB IX). Pramuka atau Kepanduan pertama kali dikembangkan oleh Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan.

Ia menerapkan scouting secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907, sehingga Baden Powell dikenal sebagai bapak pandu dunia.

Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia diperkenalkan kepada masyarakat pada 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961.

Sri Sultan HB IX kemudian dinobatkan sebagai Ketua Kwarnas yang pertama dan menjabat empat periode berturut-turut. Sri Sultan HB IX menjabat yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970, dan 1970-1974.

Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1988 di Dili (ibu kota Provinsi Timor Timur; saat ini negara Timor Leste) yang kemudian mengukuhkan gelar Bapak Pramuka Indonesia kepada Sri Sultan HB IX.

Ia juga menerima “Bronze Wolf Award”, sebuah penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of the Scout Movement (WOSM).

Baru ada empat orang di Indonesia yang menerima penghargaan ini, yakni: Sri Sultan Hamengku Buwono IX (1973); Abdul Aziz Saleh (1978); John Beng Kiat Liem (1982); dan Letjen TNI (Purn) H Mashudi (1985).

Sebelumnya, pada tahun 1972 Sri Sultan pun mendapatkan penghargaan Silver World Award dari Boy Scouts of America. Di gerakan kepanduan maupun kepramukaan Sri Sultan HB IX juga mendapat sebutan Pandu Agung karena sosoknya yang mencerminkan seorang guru dan panutan bagi Pramuka Indonesia.

Profil Sri Sultan HB IX

Sri Sultan HB IX lahir dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun. Ia lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, pada tanggal 12 April 1912. Ia meninggal di Washington DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun.

HB IX memimpin di Kasultanan Yogyakarta pada 1940-1988. Ia menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia.

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Berikut ini riwayat jabatan yang pernah diembannya:

  • Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III
  • Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II
  • Menteri Negara pada Kabinet Hatta I
  • Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II
  • Menteri Pertahanan pada masa RIS
  • Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir
  • Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
  • Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata
  • Menteri Koordinator Pembangunan
  • Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi
  • Wakil Presiden Indonesia
Sri Sultan HB IX meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun. Ia dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta.

Atas dedikasinya terhadap Gerakan Kepanduan dan Kepramukaan maka 12 April hari kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono IX diperingati menjadi Hari Bapak Pramuka Indonesia.

Baca juga artikel terkait BAPAK PRAMUKA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom