tirto.id - Umat Islam sebentar lagi akan merayakan Idul Adha atau yang biasa disebut dengan lebaran haji. Lalu, kapan tepatnya Idul Adha 2024 diperingati dan apakah ada libur cuti bersama?
Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam yang selalu dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Di Indonesia, Idul Adha juga dikenal dengan istilah lebaran haji atau lebaran kurban.
Istilah ini muncul karena pada saat Idul Adha, umat Islam yang telah mampu disunahkan untuk menyembelih hewan kurban. Di waktu yang sama, sebagian umat Islam di dunia juga tengah melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci Makkah.
Idul Adha sendiri berasal dari gabungan kata idul dan adha. Idul dari kata ada atau yaudu memiliki arti kembali, sedangkan adha dari kata adhat yang berasal dari kata udhiyah dan memiliki arti kurban.
Dengan demikian, Idul Adha dapat diartikan sebagai kembali berkurban atau hari ketika umat Islam melakukan penyembelihan hewan kurban.
Kapan Lebaran Haji 2024?
Berdasarkan kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, lebaran haji atau Hari Raya Idul Adha 1445 H akan jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, Nomor 4 Tahun 2023, Idul Adha termasuk hari besar keagamaan dan ditetapkan sebagai tanggal merah atau hari libur nasional.
Apakah Idul Adha 2024 Ada Cuti Bersama?
Di Indonesia, setiap hari raya keagamaan mendapat tambahan libur atau cuti bersama. Jadi, Hari Raya Idul Adha 2024 juga akan mendapatkan cuti bersama.
Pemerintah telah menetapkan bahwa cuti bersama Idul Adha akan diberikan sehari setelah hari raya, tepatnya pada Selasa, 18 Juni 2024. Dengan demikian, masyarakat Indonesia akan mengalami libur panjang dari Minggu hingga Selasa pada bulan Juni 2024 mendatang.
Makna Idul Adha Bagi Umat Islam
Idul Adha atau lebaran haji memiliki makna mendalam bagi umat Islam. Idul Adha juga merupakan momen untuk memperingati pengorbanan Nabi Ismail yang ikhlas dikorbankan oleh ayahnya, Nabi Ibrahim, semata-mata demi Allah SWT.
Saat itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya sendiri untuk menguji keimanannya. Sebagai seorang nabi yang patuh, Nabi Ibrahim pun berusaha memenuhi perintah tersebut.
Tak hanya itu, Nabi Ismail juga berlapang dada dan meyakinkan sang ayah untuk segera melaksanakan perintah Allah. Saat itulah Allah SWT yang melihat keimanan Nabi Ibrahim akhirnya mengganti Nabi Ismail dengan domba saat proses penyembelihan berlangsung.
Di masa sekarang, umat Islam yang telah mampu disunahkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pendekatan dan berserah diri kepada Allah SWT.
Idul Adha juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu taat dan hormat kepada orang tua, sebagaimana Nabi Ismail yang begitu patuh kepada ayahnya, Nabi Ibrahim.
Setelah menyembelih hewan kurban, daging kurban akan dibagikan kepada banyak orang, terutama kepada masyarakat yang kurang mampu. Maka, Idul Adha pun memiliki makna untuk saling berbagi dan peduli kepada sesama.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani