tirto.id - Lebaran anak yatim menjadi salah satu momen istimewa para muslim di bulan Muharram. Lalu, kapan lebaran anak yatim dan amalan apa yang sebaiknya dilakukan?
Dalam kalender Islam, Muharram merupakan bulan pertama sekaligus termasuk bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Selain banyak peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan ini, Muharram juga memiliki keutamaan tersendiri.
Salah satunya adalah anjuran berpuasa sunah di hari Asyura atau hari kesepuluh Muharram. Puasa Asyura sendiri memiliki keutamaan karena dapat menghapus dosa setahun lalu. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi yang artinya:
"Nabi SAW ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab: puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim)
Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan di bulan Muharram. Mulai dari bersedekah, memperbanyak zikir dan doa, bersilaturahmi, hingga merayakan lebaran anak yatim.
Kapan Lebaran Anak Yatim 2024?
Lebaran anak yatim dirayakan tepat di hari Asyura atau tanggal 10 Muharram.
Seperti yang diketahui, tahun baru Islam atau 1 Muharram 1446 Hijriah akan jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024.
Dengan demikian, hari Asyura yang juga merupakan hari raya anak yatim akan bertepatan dengan Selasa, 16 Juli 2024. Di hari inilah umat Islam dianjurkan untuk berbuat baik/menyayangi anak yatim, salah satu caranya dengan memberikan bantuan kepada mereka.
Bantuan bisa berupa apa saja sesuai kemampuan. Bisa dalam bentuk memberikan jamuan makanan, memberi santunan berupa uang sekolah atau untuk kebutuhan sehari-hari, menyumbangkan barang atau pakaian yang masih layak, atau membahagiakan anak-anak yatim dengan cara mengajaknya berwisata.
Amalan dan Kegiatan Hari Lebaran Anak Yatim
Idul yatama atau lebaran anak yatim adalah istilah atau ungkapan kegembiraan bagi anak-anak yatim. Pasalnya, di hari itulah banyak umat Islam yang memberikan perhatian lebih kepada anak yatim.
Dalam agama Islam, menyayangi dan membantu anak yatim memang termasuk amalan yang sangat mulia. Rasulullah SAW juga diketahui sangat menyayangi anak yatim, bahkan rasa sayang beliau semakin bertambah di hari kesepuluh Muharram (Asyura).
Di hari itulah Rasulullah SAW memberikan bantuan dan menjamu anak yatim beserta keluarganya. Amalan bersedekah atau membantu anak yatim inilah yang patut dicontoh oleh seluruh umat Islam di dunia.
Berdasarkan kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin, disebutkan bahwa Allah SWT akan memberikan pahala dan mengangkat derajat orang muslim yang berpuasa maupun menyayangi anak yatim di hari Asyura.
“Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura (tanggal 10) Muharram, maka Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 syuhada'. Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, maka Allah akan meningkatkan derajatnya dengan setiap rambut yang diusapnya.”
Memberikan bantuan dan mengusap kepala anak yatim adalah tanda atau wujud kasih sayang kepada anak yatim. Bahkan, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk mengusap (menyayangi) anak yatim demi melembutkan hati.
“Dari Abu Hurairah, bahwasanya ada seseorang yang mengeluhkan kerasnya hati kepada Rasulullah saw, lalu beliau berkata kepadanya: “Jika engkau ingin melembutkan hatimu, maka berilah makan kepada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (HR. Ahmad)
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani