Menuju konten utama

Kapan 1 Muharram 2022 dan Apa Saja Keutamaannya?

1 Muharram 1444 Hijriah jatuh pada 30 Juli 2022, apa saja keutamaan dan amalan sunah di bulan Muharam?

Kapan 1 Muharram 2022 dan Apa Saja Keutamaannya?
Ilustrasi. foto/Istockphoto

tirto.id - Tahun baru Islam 2022 yang bertepatan dengan 1 Muharram 1444 H akan jatuh pada tanggal 30 Juli 2022.

Hal ini tercantum dalam SKB 3 Menteri Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022.

Dalam SKB tersebut, tanggal 30 Juli mendatang masuk dalam daftar hari libur nasional karena bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1444 H.

Keutamaan Bulan Muharram

Muharram merupakan salah satu bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam karena memiliki beberapa keutamaan. Berikut keutamaan bulan Muharram bagi umat Islam:

1. Muharram adalah bulan yang suci

Kalender Islam terdiri dari 12 bulan dan di dalamnya ada empat bulan yang dimuliakan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Muharram dapat dianggap sebagai bulan yang penuh kedamaian. Alasannya, umat Islam dilarang berperang (kecuali terpaksa/ diserang terlebih dahulu) dan harus semakin menjaga diri agar tidak berbuat zalim di bulan ini.

2. Muharram disebut dengan bulan Allah

Muharram disebut bulan Allah karena punya kelebihan khusus dibanding bulan-bulan hijriah lainnya.

Dikutip dari NU Online, Syekh Jalalauddin As-Suyuthi menjelaskan bahwa kelebihan tersebut ada pada nama Muharram yang lebih Islami.

Selain Muharram, nama bulan lainnya pernah dipakai pada masa jahiliah. Di era tersebut, Muharram awalnya dinamai Shafar Awwal.

Barulah ketika Islam datang, Allah menyebut bulan tersebut dengan Muharram yang dinisbahkan dengan asma-Nya.

3. Banyak Peristiwa Penting di Bulan Muharram

Ada banyak peristiwa bersejarah dalam Islam yang terjadi di bulan ini, khususnya pada tanggal 10 Muharram. Berikut beberapa peristiwa penting tersebut:

    • Allah menerima taubat Nabi Adam AS dan Nabi Daud AS pada 10 Muharram sehingga dosa-dosa beliau diampuni.
    • Allah mengangkat Nabi Idris AS ke langit di tanggal 10 Muharram.
    • Pada tanggal 10 Muharram, perahu Nabi Nuh AS berlabuh di atas Gunung Judd saat air bah menggenangi bumi selama 150 hari.
    • Allah mengangkat Nabi Ibrahim AS sebagai khalilullah atau kekasih Allah.
    • Allah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman AS pada tanggal 10 Muharram
    • Nabi Ayub AS disembuhkan dari penyakitnya oleh Allah di 10 Muharram.
    • Pada tanggal 10 Muharram, Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan setelah 40 hari berada di dalamnya.
    • Bertemunya Nabi Yusuf AS dan Nabi Yakub AS setelah berpisah selama 40 tahun.

Amalan di Bulan Muharram

Amalan sunah yang diutamakan di bulan Muharram adalah berpuasa. Selain itu, Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah, maka mengawali tahun baru dengan ibadah puasa sangatlah dianjurkan.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Puasa paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, bulan Muharram." (HR Muslim).

Pada bulan Muharram, kita mengenal istilah puasa Tasu'a dan puasa Asyura. Puasa Tasu'a dilakukan pada tanggal 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura dilaksanakan di tanggal 10 Muharram.

Dari ibnu Abbas ra. Ia berkata, "Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para Sahabatnya juga berpuasa, maka mereka berkata: Wahai Rasulullah SAW, hari Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah SAW bersabda: Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa pada hari yang kesembilan." (HR. Muslim dan Abu Dawud).

Dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, disunahkannya puasa Tasu'a bersama-sama dengan puasa Asyura adalah agar ibadah tersebut tidak menyamai ibadah orang Yahudi.

Sedangkan puasa Asyura memiliki beberapa keutamaan sebagai berikut:

    • Puasa Asyura merupakan satu dari empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.
Dari Hafshoh ia berkata, "Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW, yaitu puasa Asyura tanggal 10 dan puasa tiga hari setiap bulan serta shalat dua rakaat sebelum subuh." (HR.Ahmad dan an-Nasai).

    • Puasa Asyura dapat menghapus dosa yang lalu
Dari Qotadah ra berkata, "Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, beliau menjawab: puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang. Dan beliau ditanya lagi tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab: puasa Asyura dapat menghapus dosa yang lalu." (HR. Al-Jama’ah, kecuali Al-Bukhari dan At-Tirmidzi).

Baca juga artikel terkait 1 MUHARRAM 2022 atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno