tirto.id - Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram di Berbagai Negara dirayakan secara berbeda dan memilki makna yang berbeda pula.
Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan kalender Hijriah dan termasuk bulan haram (bulan yang istimewa).
Tahun Baru Islam 2022 akan jatuh bertepatan dengan hari Sabtu, 30 Juli atau besok dan hampir seluruh negara yang mayoritas beragama Islam menetapkannya sebagai hari libur nasional, termasuk di Indonesia.
Kemuliaan Bulan Muharram ini seperti disampaikan dalam firman Allah SWT yang artinya:
"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzaalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa." (QS. At-Taubah: 36).
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah telah menetapkan jumlah bulan itu dua belas, semenjak Dia menciptakan langit dan bumi.
Di antara bulan-bulan yang dua belas itu ada empat bulan yang ditetapkan sebagai bulan haram yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab.
Keempat bulan itu harus dihormati dan pada waktu itu tidak boleh melakukan peperangan. Ketetapan ini berlaku pula dalam syariat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai kepada syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Pada Bulan Muharram, juga terjadi beberapa peristiwa penting para Nabi seperti, diterimanya tobat Nabi Adam As, berlabuhnya kapal Nabi Nuh dengan selamat usai diterjang banjir bandang, Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara Kerajaan Mesir, selamatnya Nabi Musa dari kejaran Fir'aun beserta kaumnya di Laut Merah, hingga Rasulullah SAW menikahi putri kepala kabilah Bani Nadhir, Shafiyyah binti Huyay yang menandai kemenangan umat Islam dalam perang Khaybar, dan beberapa peristiwa bersejarah lainnya.
Oleh karena itu, tak heran jika umat Islam di seluruh dunia memaknainya secara mendalam dengan merayakan bulan ini.
Makna Tahun Baru Islam 1 Muharram di Berbagai Negara
Berikut makna peringatan 1 Muharram Tahun Baru Islam di berbagai negara yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Uni Emirat Arab dan Beberapa Negara Timur Tengah
Umat Islam yang berada Uni Emirat Arab dan beberapa negara Timur Tengah lainnya memperingati bulan Muharram biasanya melakukan ibadah salat di masjid dan berkumpul bersama keluarga.
Peringatan ini dimaknai sebagai wujud rasa syukur dengan cara melakukan refleksi, zikir, dan memperbanyak doa.
2. Muslim Sunni
Para muslim Sunni biasanya merayakan Tahun Baru Islam dengan berpuasa.
Puasa pada bulan Muharam dimaknai dengan mencontoh yang dilakukan Rasulullah SAW sebagai pengingat terhadap peristiwa penyelamatan Nabi Nuh AS dari banjir bandang dan Nabi Musa AS dari kejaran Raja Fir’aun bersama bala tentaranya.
3. Muslim Syiah
Muslim Syiah yang ada di Irak, Lebanon, dan beberapa negara lainnya memaknai Tahun Baru Islam dengan pencambukan diri menggunakan rantai dan pedang tumpul.
Tujuannya untuk mengingatkan pembunuhan yang dilakukan oleh Muawiyah bin Abi Sufyah terhadap Husain Ibn Ali al-Hussein (cucu Nabi Muhammad) dalam peristiwa Karbala tahun 680 M.
Namun saat ini, kegiatan itu sudah dilarang oleh para pemimpin Syiah yang bisa berdampak bertambahnya citra buruk pada aliran ini.
Sebagai penggantinya, aliran Syiah melakukan kegiatan donor darah untuk orang-orang yang membutuhkan.
Selain itu, muslim Syiah juga melakukan ziarah (kunjungan) ke kuil al-Husein di Karbala (Irak) sebagai wujud berkabung atas pembunuhan Husain Ibn Ali al-Husain pada 10 Muharram 680 M.
4. Malaysia
Umat Muslim di Malaysia akan merayakan Tahun Baru Islam dengan menghadiri sesi doa di masjid dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
Penekanan utama kegiatan ini bermakna pada refleksi, zikir dan syukur. Umat Islam di Malaysia juga akan menyiapkan bubur nasi manis, yang disebut sebagai Bubur Asyura dan memakannya bersama dengan teman dan kerabat untuk sarapan.
5. Indonesia
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan kepulauan juga memperingati Tahun Baru Islam dengan cara yang berbeda-beda.
Di Aceh, masyarakat memaknai bulan Muharram dengan melakukan berbagai kegiatan secara meriah yang bertujuan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan.
Salah satu ciri khas perayaan bulan Muharam di Aceh adalah dengan memasak bubur Asyura dalam panci besar. Kemudian bubur yang sudah dimasak tersebut akan dibagikan ke setiap rumah yang ada di wilayah itu.
Masyarakat Bengkulu memperingati 1 Muharram dengan melakukan upacara Tabot. Tabot secara harfiah berarti kotak kayu atau peti.
Tabot dikenal sebagai peti yang berisikan kitab Taurat Bani Israil, yang dipercaya jika muncul akan mendapatkan kebaikan, namun jika hilang akan mendapatkan malapetaka.
Sementara di beberapa provinsi di Pulau Jawa, selain melakukan tadarus, zikir dan doa bersama, masyarakat merayakan 1 Muharram dengan mengadakan kirab budaya yang tujuannya sebagai wujud rasa syukur sekaligus harapan penghidupan yang lebih baik seiring pergantian tahun.
Editor: Addi M Idhom