tirto.id - Indonesia harus puas dengan medali perak untuk cabang olahraga sepak takraw setelah kalah melawan musuh bebuyutan Malaysia pada Selasa (28/8/2018) di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang.
Mohamad Herson Saipul, Muhammad Hardiansyah Muliang, Nofrizal, Abdul Halim Radjiu, dan Victoria Eka Prasetya mendapat skor 1-2 dar tiga set pertandingan final nomor regu putra hari ini.
Namun, lolosnya Indonesia ke final sepak takraw patut diacungi jempol. Sebab, menurut kapten timnas putra sepak takraw Herson Mohamad, masuknya Indonesia ke babak final Asian Games merupakan sebuah momen bersejarah.
"Ini baru pertama kalinya Indonesia bisa masuk ke final. Asian Games sebelumnya belum pernah, senior saya dulu juga bilang hal yang sama," tutur Herson sebelum pertandingan final.
Pertandingan final hari ini, timnas Malaysia sempat menghentikan permainan dan protes pada wasit karena penonton yang dianggap terlalu berisik. Pemain Malaysia, terutama Mohd Rosdi Mohammad Syahir melakukan protes kepada panitia. Ia merasa suara penonton terlalu berisik dan tidak bisa mendengar apa-apa.
Panitia sempat mengimbau agar penonton tenang, tetapi tidak ada pengaruhnya. Setelah beberapa menit, panitia tidak menghiraukannya lagi. Pertandingan tetap dilanjutkan dengan badai umpatan kepada tim Malaysia karena memprotes dukungan suporter Indonesia.
Dalam laga di Asian Games 2018, terdapat enam nomor yang dipertandingakan, dua bagi putri yaitu nomor tim regu dan quadra, serta empat bagi putra yaitu tim regu, double, regu, dan quadran.
Pada dua nomor sebelumnya, yaitu tim regu dan double, timnas putra hanya mampu bertahan hingga babak semifinal dan sejauh ini sudah memperoleh dua medali perunggu.
Pada pertandingan semifinal nomor regu kemarin, timnas putra berhasil mengalahkan Korea Selatan dengan skor 2-0, dan sekaligus mendapat tiket untuk maju ke babak final hari ini.
Raihan perak sepak takraw menambah koleksi medali Indonesia, yang saat ini berada di peringkat 4 dengan perolehan 67 medali, berdasarkan catatan situs web Asian Games pukul 12.00 WIB.
Editor: Dipna Videlia Putsanra