tirto.id - Keadaan Tukul Arwana jauh lebih baik pada masa pemulihan pasca-perdarahan otak.
Anak presenter Tukul Arwana, Ega Prayudi, memperlihatkan kondisi terakhir ayah angkatnya yang kini menjalani pemulihan pasca-operasi akibat perdarahan otak. Dalam postingan akun @eghapraydi, Tukul tampak berbaring di rumah sakit sembari menggenggam tangan Ega.
“I Just Wanna Make You Proud," tulis Ega dalam captionnya.
Sementara itu, kesehatan Tukul semakin membaik selama menjalani pemulihan. Manajer Tukul, Rizky Kimon, menyebutkan jika aktivitas gerakan dari komedian tersebut makin banyak. Di samping itu, pengucapan kata yang keluar dari bibir Tukul jauh lebih jelas.
Kemajuan lain yang dialami Tukul yaitu lebih mudah lagi untuk memahami sesuatu. Demi menunjang kemajuan ini, Tukul melewati berbagai terapi yang di antaranya fisioterapi dan terapi wicara.
Tukul Arwana mengalami perdarahan otak pada 23 September 2021. Dirinya dilarikan ke RS Pusat Otak Nasional (RS PON) di Cawang, Jakarta Timur untuk mendapatkan penanganan. Tukul sempat menjalani operasi dan kini menjalani proses pemulihan.
Perdarahan otak dan gejalanya seperti yang pernah dilalui Tukul Arwana
Perdarahan otak merupakan perdarahan di dalam kepala yang juga dikenal dengan istilah perdarahan intrakranial. Situs Cleveland Clinic menuliskan, area utama perdarahan dapat terjadi di dalam tengkorak tapi di luar jaringan otak, atau bisa pula di dalam jaringan otak.
Penyebabnya cukup beragam. Tiap pasien perdarahan otak bisa memiliki penyebab yang berbeda. Di antara pemicunya adalah trauma kepala; hipertensi jangka panjang; aneurisma; kelainan pembuluh darah; angiopati amiloid; gangguan darah; penyakit liver, hingga tumor otak.
Apabila seseorang menunjukkan gejala perdarahan otak, maka mesti secepatnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan secepatnya. Keterlambatan dapat berisiko terhadap kematian. Dikutip dari WebMD, berikut berbagai gejala perdarahan otak:
- Sakit kepala mendadak yang amat parah;
- Kejang tanpa ada riwayat sebelumnya;
- Kelemahan di lengan atau kaki;
- Mual atau muntah;
- Kewaspadaan berkurang dan lesu;
- Perubahan penglihatan;
- Kesemutan atau kebas;
- Sulit berbicara atau memahami pembicaraan;
- Sulit menelan;
- Sulitan menulis atau membaca;
- Hilang keterampilan motorik halus seperti mengalami tremor di tangan;
- Kehilangan koordinasi;
- Kehilangan keseimbangan;
- Indera perasa tidak normal;
- Hilang kesadaran.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani