tirto.id - Gejala pendarahan otak kadang tidak diketahui oleh awam, sehingga perlu sekilas informasi kesehatan terkait hal itu, agar pasien dapat segera ditangani medis.
Pendarahan otak atau brain hemorrhage merupakan suatu kondisi darurat yang dipicu pecahnya pembuluh darah arteri atau vena yang terdapat di bagian otak (kepala), hingga jaringan di sekitarnya mengalami kerusakan.
Kondisi pendarahan otak kadang disebut sebagai salah satu jenis stroke, karena jika tidak segera mendapat pertolongan bisa memicu kelumpuhan bahkan mengancam keselamatan jiwa pasien.
Apa Saja Gejala-gejala Pendarahan Otak?
Beberapa gejala pendarahan otak muncul akibat adanya tekanan yang dialami oleh jaringan otak, serta kerusakan yang terjadi pada jaringan otak yang mengalami pendarahan.
Laman Very Well Health melansir, gejala tersebut bisa bervariasi namun sebagian besar dapat dirasakan oleh penderita berupa keluhan seperti di bawah ini:
- Sakit kepala
- Nyeri pada area leher atau punggung
- Leher menjadi kaku
- Mata/penglihatan sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan menurun
- Kejang
- Jatuh/tidak mampu berdiri
- Kelemahan di satu sisi tubuh atau wajah (kiri atau kanan tubuh)
- Perubahan kemampuan berbicara (cadel)
- Lesu
- Mual dan muntah
- Bingung dan menurunnya kesadaran
Namun jika pendarahan pada otak tidak terlalu berat, gejala atau efeknya tidak spesifik bahkan tidak langsung dikenali sebagai adanya pendarahan di organ otak pasien.
Apa penyebab terjadi pendarahan otak?
Pendarahan otak dapat terjadi akibat beberapa kondisi umum yakni:
- Adanya tumor di area otak
- Trauma yang terjadi di bagian kepala, hingga menyebabkan cedera dan pendarahan.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang kronis dan sudah berlangsung lama, hingga dinding pembuluh darah melemah.
- Aneurisma atau melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak.
- Kelainan pembuluh darah di sekitar otak (Malformasi arteriovenosa), biasanya bawaan lahir.
- Angiopati amiloid atau dinding pembuluh darah yang mengalami masalah pendarahan kecil, akibat penuaan atau hipertensi. Kondisi ini sering tak diketahui gejalanya hingga akhirnya membesar.
- Hemofilia dan anemia sel sabit (kelainan kondisi darah).
Bagaimana Cara Mencegah Pendarahan Otak?
Mencegah terjadinya pendarahan otak dapat dilakukan dengan cara mengetahui faktor resiko terbesar yang mungkin Anda alami.
Misalnya jika Anda memiliki resiko terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi, maka lakukan pencegahan agar tekanan darah Anda tidak naik. Melansir laman Web MD, penelitian mengungkap bahwa 80% penderita pendarahan otak ternyata sebelumnya menderita hipertensi.
Selain itu, berikut ini cara mencegah pendarahan otak terjadi:
- Perhatikan diet sehari-hari, agar tidak tinggi garam dan gula untuk mencegah terjadi penyakit kronis seperti hipertensi dan stroke.
- Jangan merokok/tidak menjadi perokok pasif.
- Hindari narkoba, kokain utamanya karena ia memicu pendarahan otak.
- Hindari terjadi trauma di kepala, misalnya dengan mengenakan helm saat berkendara, atau sabuk pengaman.
- Jika mengalami kelainan seperti aneurisma, lakukan operasi atau konsultasi dengan dokter untuk mencegah munculnya pendarahan.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari