tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Rabu, 13 April 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 26 kali gempa guguran dan 3 kali gempa hybrid/fase banyak.
Menurut laporan laman resmi magma.esdm.go.id, gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masih dinyatakan Siaga Level III.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak. Cuaca berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Klimatologi
Cuaca berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara sekitar 20-28°C. Kelembaban 66-90%. Tekanan udara 567-718 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-18 mm dan lama gempa 23-146 detik.
- 3 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 5-8 mm, S-P 0.4-0.6 detik dan lama gempa 6-7 detik.
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya