tirto.id - Informasi Gunung Merapi terkini, Kamis, 7 April 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 32 kali gempa guguran, 1 kali gempa hybrid/fase banyak dan 1 kali gempa tektonik jauh.
Sampai saat ini, seperti dilaporkan laman resmi magma.esdm.go.id, masyarakat masih diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar.
Sebab, gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu masih berstatus Siaga Level III.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung, angin lemah ke arah timur.
Klimatologi
Cuaca mendung, angin lemah ke arah timur. Suhu udara sekitar 22-26.7°C. Kelembaban 77.4-82%. Tekanan udara 568-687 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-13 mm dan lama gempa 23.8-142.6 detik.
- 1 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P 0.5 detik dan lama gempa 7.5 detik.
- 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2 mm, S-P 33.6 detik dan lama gempa 140.8 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya