Menuju konten utama

Jurus Jitu Grab Tarik Pelanggan di Tengah Penyesuaian Tarif Ojol

Grab memiliki strategi lewat layanan GrabBike Hemat dan Promo Diskon Ngegas GrabCar untuk menarik pelanggan di tengah kenaikan tarif ojol.

Jurus Jitu Grab Tarik Pelanggan di Tengah Penyesuaian Tarif Ojol
Pengemudi ojek daring menunjukkan nasi kotak yang didapatkannya di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (3/4/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.

tirto.id - Platform transportasi online, Grab mengaku memiliki sejumlah strategi untuk menarik pelanggan di tengah penyesuaian tarif transportasi online. Salah satunya lewat layanan GrabBike Hemat dan Promo Diskon Ngegas GrabCar yang dapat dinikmati pengguna di seluruh Indonesia selama periode yang ditentukan.

"Kedua inisiatif tersebut diharapkan membantu meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah kondisi yang dinamis saat ini," kata Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, kepada Tirto, Jumat (16/9/2022).

Dia menjelaskan, kehadiran layanan GrabBike Hemat dan promo bagi konsumen merupakan upaya perusahaan untuk tetap menawarkan pilihan layanan transportasi yang aman dan terjangkau. Dia menjelaskan hal itu adalah bentuk dukungan Grab terhadap konsumen setia sembari memastikan keberlangsungan pemasukan bagi para mitra pengemudi di tengah kondisi yang sarat perubahan seperti saat ini.

Lebih lanjut, Neneng mengklaim layanan GrabBike Hemat dapat menjadi pilihan ekonomis masyarakat yang siap diandalkan untuk melayani perjalanan sehari-hari mereka.

“Layanan GrabBike Hemat yang menawarkan opsi tarif kompetitif untuk perjalanan jarak pendek diperluas untuk seluruh wilayah di Indonesia selama periode yang telah ditentukan,” jelas Neneng.

Bersamaan dengan perluasan cakupan GrabBike Hemat ke seluruh Indonesia, Grab juga menghadirkan Promo Diskon Ngegas GrabCar yang menawarkan potongan harga menarik untuk layanan GrabCar yang mulai berlaku hari ini.

Seperti layanan transportasi lainnya di Grab, berbagai fitur keamanan yang mumpuni diaplikasikan untuk memastikan keamanan, kenyamanan dan kualitas layanan yang lebih baik bagi para konsumen layanan GrabBike Hemat dan di Promo Diskon Ngegas GrabCar.

Fitur-fitur tersebut antara lain:

  • Nomor samaran untuk melindungi privasi pengguna dan mitra pengemudi
  • Akses kepada 24/7 Pusat Layanan Pelanggan Grab
  • Fitur Tombol Keselamatan yang dapat digunakan dalam keadaan darurat
  • Fitur Bagikan Informasi Perjalanan yang memungkinkan pengguna untuk membagikan detail perjalanan kepada orang terdekat
  • Notifikasi “Berhenti Tiba-Tiba” apabila perjalanan terindikasi berhenti lama, tidak sesuai jalur, hingga titik penurunan yang lumayan jauh dari titik tujuan awal
Selain GrabBike Hemat, layanan GrabBike lainnya seperti GrabBike reguler hingga Grab Electric juga tersedia untuk mendukung mobilitas harian pengguna.

Hasil Survei

Dalam survei dilakukan Tim Riset Tirto bekerja sama dengan penyedia layanan survei daring Jakpat, menyebutkan ada konsumen yang bahkan mulai mempertimbangkan untuk membeli kendaraan pribadi dengan kenaikan tarif ojol.

Jakpat adalah penyedia layanan survei daring dengan lebih dari 1,1 juta pengguna mobile di seluruh Indonesia sebagai responden. Survei ini dilakukan pada 14 September 2022 dan melibatkan 1.500 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Responden sendiri tersebar dari pendapatan menengah ke bawah, pendapatan menengah, dan pendapatan menengah ke atas. Jenis posisi pekerjaan responden juga beragam, mulai dari staf, supervisor, manajer, direktur/CEO, hingga pemilik bisnis/investor.

Dari 1.500 responden yang disurvei, diketahui bahwa mayoritas responden, yakni 95,46 persen, menggunakan aplikasi ojek online untuk berbagai keperluan, termasuk layanan transportasi, layanan pesan makanan, layanan belanja, dan layanan antar barang.

Kebanyakan (64,6 persen) menggunakan layanan ojol secara dengan jumlah tak tentu setiap bulannya. Sisanya, 18,67 persen responden menggunakan layanan ojol 1-2 kali sehari dan 8,73 persen menggunakan layanan ojol 3-5 kali sehari. Pengguna aplikasi ojol yang menggunakan layanan sebanyak lebih dari 5 kali sehari hanya mencakup 3,67 persen responden.

Kemudian, terkait kenaikan tarif ojol, sebanyak 38,55 persen responden mengatakan cukup setuju. Namun, sebanyak 30,31 persen menyatakan tidak setuju. Jadi dapat dikatakan bahwa jumlah orang yang cukup setuju dan tidak setuju terkait isu ini cukup seimbang.

Menariknya, hampir setengah responden (48,11 persen) menganggarkan kurang dari Rp 500 ribu per bulan untuk seluruh layanan ojek online, termasuk pemesanan makanan. Kemudian, sebanyak 24,23 persen mengatakan tidak ada alokasi dana tertentu.

Dengan alokasi dana yang dimiliki, terlihat bahwa mayoritas menyatakan kenaikan tarif mempengaruhi frekuensi mereka dalam menggunakan layanan ojol.

Menyikapi kenaikan tarif baru-baru ini, responden survei menyebut akan mengombinasikan penggunaan ojek online dengan kendaraan pribadi pasca kenaikan tarif (34,22 persen).

Kemudian, ada pula yang mengombinasikan penggunaan ojek online dengan angkutan umum, mengurangi mobilitas, dan menggunakan transportasi umum saja.

Sekitar 11 responden juga menyatakan akan memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Namun, masih ada 19,97 persen responden yang akan tetap menggunakan ojek online dengan frekuensi yang sama seperti sebelum kenaikan tarif.

Pengurangan pemakaian layanan juga terlihat pada layanan pesan antar makanan, layanan belanja, dan pengantaran barang. Mayoritas responden (58,94 persen) mengatakan akan mengurangi frekuensi pemesanan harian. Hanya 26,19 persen yang tetap menggunakan layanan-layanan tersebut tanpa mengurangi frekuensi pemesanan harian.

Baca juga artikel terkait TARIF OJOL NAIK atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin