tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik hanya mencapai 1,89 juta orang alias mengalami penurunan 4,6 persen month to month (mtom) selama September 2020. Angka ini memburuk usai Agustus 2020 jumlah penumpang domestik naik ke angka 1,99 juta orang dari Juli 2020 yang hanya 1,46 juta orang.
Selama year on year (yoy) jumlah penumpang penerbangan domestik turun lebih dalam yaitu 69,26 persen yoy. Pada September 2019 jumlah penumpang domestik mencapai 6,16 juta orang.
“Jumlah hari September lebih pendek dari Agustus 2020. Agustus 2020 masih ada long weekend liburan kemerdekaan,” ucap Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (2/11/2020).
Jumlah penumpang penerbangan internasional pada September 2020 mencapai 34 ribu orang. Angka ini naik tipis 9,32 persen dari Agustus 2020 yang mencapai 31 ribu orang. Secara year on year (yoy) masih mengalami penurunan 97,86 persen dari posisi September 2019 di angka 1,59 juta orang.
Penumpang angkutan kereta api juga mengalami penurunan selama September 2020. Angkanya hanya mencapai 11,43 juta orang atau turun 10,53 persen mtom dari Agustus 2020 12,77 juta orang.
Penurunan ini menurut Suhariyanto disebabkan karena faktor pembatasan pergerakan terutama DKI Jakarta yang berlangsung di pertengahan September sampai Oktober 2020. Pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II memengaruhi jumlah penumpang KRL atau commuter yang mendominasi perolehan penumpang kereta keseluruhan di Indonesia.
“Jumlah hari September 2020 lebih pendek, memengaruhi jumlah penumpang dan penerapan lagi PSBB di DKI Jakarta dan diperpanjang sampai 11 Oktober,” ucap Suhariyanto.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Restu Diantina Putri