tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut masih ada 1000 kecamatan yang belum bisa menikmati Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga lantaran ketiadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Namun, kata dia, jumlah itu sudah menyusut cukup banyak dalam tiga tahun terakhir. Sebab, Kementeriannya telah merealisasikan program BBM 1 harga di 170 titik di Indonesia.
"Arahan Pak Presiden itu 160 titik dalam 3 tahun 2017, 2018, 2019. Kita berhasil bangun 170 titik, 170 itu kecamatan, atau distrik [kalau] di Papua," ucapnya di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019).
Tentu, kata Jonan, target realisasi BBM satu harga dalam lima tahun ke depan harus lebih ekspansif.
Dia bilang, setidaknya 330 SPBU harus dibangun di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) hingga 2024.
"Makanya saya mengusulkan ke Presiden di tahun 2020 sampai 2024 dalam 5 tahun ke depan harus dibangun lagi minimal 330 jadi sampai 500," jelasnya.
Selain realisasi program BBM satu harga, Jonan juga menyampaikan bahwa capaian pemerintah dalam program elektrifikasi cukup memuaskan.
Dalam lima tahun, kata mantan menteri perhubungan itu, rasio elektrifikasi bisa digenjot dari 85 persen menjadi 98,9 persen.
Ia memproyeksikan, rasio elektrifikasi akan rampung menjadi 100 persen di tahun 2020.
"Ada kira-kira 14 persen lebih tambahanya. Lama-lama makin sulit karena daerahnya makin terpencil. Mudah-mudah sampai akhir tahun ini 99 persen lah," pungkasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana