tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas mengenai ancaman yang bisa berimbas pada naiknya harga bahan pokok dan barang. Ia menjelaskan pandemi yang saat ini terjadi berdampak pada inflasi yang naik.
"Artinya masyarakat yang saat ini akan membeli sesuatu yang biasanya 10 menjadi 15, yang 10 menjadi 12. Menjadi mahal. Hati-hati juga urusan inflasi," jelas Jokowi dalam acara Pengarahan Presiden RI Kepada Kepala Kesatuan Wilayah Tahun 2021, Kab Badung, (3/12/2021).
Jokowi menjelaskan, pandemi juga berdampak pada kenaikan harga produsen. Artinya kata dia, biaya produksi di pabrik, manufaktur, industri naik. "Kelihatannya enggak berdampak apa-apa kenaikan biaya produsen. Hati hati," kata dia.
Jika harga di produsen naik, kata Jokowi, nantinya akan berdampak pada naiknya harga di konsumen. Kondisi ini akan membuat masyarakat menjadi berat untuk membeli sesuatu.
"Dampak pandemi ini ke mana-mana, dan alhamdulillah kita perkembangan COVID-19 di Indonesia, yang dulu kita pontang-panting di pertengahan Juli sampai 56 ribu kasus harian kita," kata dia.
Meskipun jumlah angka penularan saat ini sudah mulai terkendali, namun tetap harus waspada. Setelah berhasil menekan varian Delta di dalam negeri, Jokowi mengingatkan masyarakat dan semua kalangan lebih waspada pada varian baru Omicron.
"Hati-hati yang namanya sekarang ancaman gelombang keempat varian Omicron. Hati-hati. Tadi pagi saya dapat kabar sudah sampai ke Singapura. Karena Omicron ini sudah masuk ke 29 negara. Penularannya ini karena semua masih dalam proses studi, lebih menular dari varian Delta. Ingat varian Delta itu menyebar di Indonesia dalam waktu 2-3 minggu semua langsung kena. Ini lebih cepat," jelas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri