Menuju konten utama

Jokowi Ungkapkan Resep Sukses Bagi Pelaku Industri Kreatif

Presiden Joko Widodo menjelaskan pendapatnya mengenai kiat sukses bagi para pelaku industri kreatif saat membuka pameran Inacraft 2017. 

(Ilustrasi) Pengunjung mengamati produk kerajinan hiasan kayu di stan pameran kerajinan Inacraft 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), jakarta, rabu (20/4/2016). Antara foto/yudhi mahatma.

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan sejumlah jurus jitu agar pelaku industri kreatif bisa sukses dalam berbisnis ketika membuka pameran Inacraft 2017 di Jakarta Convention Center pada Rabu (26/4/2017).

"Sedikit titip pesan kepada seluruh pengusaha industri kerajinan, industri kreatif Indonesia, agar terus memperhatikan produknya agar on-spec sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pembeli,” kata Jokowi di pembukaan pameran yang akan berlangsung pada pada 26-30 April 2017 dan melibatkan 1.392 peserta dari Indonesia dan luar negeri tersebut.

Selain itu, Jokowi melanjutkan, “(produk) harus on-budget artinya harganya harus sesuai dengan anggaran yang ada di masyarakat dan pembeli. Juga on-time delivery artinya pengirimannya benar benar tepat waktu."

Sebagaimana dilaporkan Antara, menurut dia, pemerintah kini sedang berupaya keras membenahi kualitas infrastruktur distribusi logistik. Dia berharap pelaku industri kreatif memanfaatkan sarana ini guna semakin mempercepat waktu pengiriman barang ke konsumen.

Jokowi juga mengingatkan kualitas pengemasan produk industri kerajinan menjadi faktor penting untuk mendongkrak penjualan. Menurut dia minat pembeli kerap ditentukan oleh daya tarik kemasan produk.

"Jangan melupakan yang namanya kemasan. Buat sebagus mungkin, semenarik mungkin, ini penting karena sering kali kemasan membuat pembeli jatuh cinta pada pandangan pertama," kata Jokowi.

Terakhir, Jokowi mengatakan semua pelaku industri kreatif harus cermat dalam mengamati tren produk di pasaran agar produknya laris. "Selalu namanya produsen harus melihat pasar, keinginan pasar apa, tren pasar apa. Tren itu bisa modelnya, bisa warnanya, bisa kemasannya, bisa materialnya," kata dia.

Dia mencontohkan kesannya saat mengikuti Inacraft pada awal 2000-an dengan situasi pameran tahun ini sudah jauh berbeda. Misalnya, bahan-bahan kerajinan yang dominan di pameran telah banyak berubah.

"Kalau dulu rotan campur dengan bambu, tadi saya lihat sudah bukan. Dulu eceng gondok sekarang sudah ganti lagi rumput dari lahan gambut. Kemudian ada macam-macam produk yang bahannya dari sumber daya alam Indonesia. Ini kekuatan Inacraft, artinya full local content (bahan lokal)," kata dia.

Jokowi mengakui perlu waktu lama untuk menata fokus industri kreatif nasional. Saat ini, produk Indonesia baru menguasai 1,4 persen dari total pasar industri kreatif global.

Karena itu, Jokowi berjanji akan mendorong peningkatan kucuran dana program kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga ringan agar membantu kesulitan pelaku industri kreatif dalam hal permodalan. Dia mengakui masalah modal cekak selama ini membelit mayoritas pelaku industri kreatif.

"Sekarang program kredit usaha rakyat bunganya hanya 9 persen. Jadi tolong dikalkulasi kalau ingin memperbesar investasi, memperbesar usaha, menguatkan modal,” kata dia.

Inacraft 2017 mengambil ikon Daerah Istimewa Yogyakarta dengan konsep "Magnificent of Jogjakarta" dan tema "From Smart Village to Global Market". Sejumlah produk yang ditawarkan adalah batik, fashion, asesoris dan perhiasan serta produk kerajinan tangan lainnya.

Data Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), penyelenggara Inacraft 2017, menyebutkan peserta pameran itu mencatat 65,95 persen peserta mandiri atau individu, 24,5 persen peserta dari dinas pariwisata, 8,7 dan persen peserta binaan BUMN. Adapun sisanya, 6,07 persen dari luar negeri seperti Myanmar, Jepang, Pakistan, Polandia dan India.

Tahun ini Inacraft menargetkan kenaikan bisnis retail (eceran) hingga 10 persen dari tahun lalu atau menjadi senilai Rp142 miliar dan kontrak dagang mencapai 12 juta dolar AS.

Selain itu, Inacraft 2017 menargetkan mendatangkan 200 ribu pembeli dari dalam negeri dan puluhan negara, seperti Mesir, Jepang, Singapura, Brazil, Brunei Darussalam dan lain sebagainya.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI KREATIF atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Ekonomi
Reporter: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom