tirto.id - Presiden Jokowi memastikan akan terus melanjutkan program sejuta rumah subsidi atau rumah murah. Dari sisi jumlah, program sejuta rumah akan ada peningkatan.
"Akan terus, yang jelas targetnya kan kemarin terpenuhi. Tetapi ini akan terus dengan target yang sedikit dikit lebih banyak," kata Jokowi di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Jokowi juga menerangkan, pemerintah tidak akan mengurangi anggaran subsidi pemerintah terhadap program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP).
Ia mengklaim telah memerintahkan kepada jajaran untuk meningkatkan anggaran rumah murah.
"Endak, pagunya [subsidi] ditambah. Saya sudah perintah sendiri," kata Jokowi.
Pengusaha properti sempat memprediksi kuota rumah murah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun 2020 akan habis pada April 2020.
Pada 2020, para pengusaha hanya memperoleh kuota sebanyak 97.700 unit atau setara Rp11 triliun dari kebutuhan 260 ribu unit setara Rp29 triliun.
Jumlah anggaran tersebut tidak diterima semua karena sudah terpotong untuk memenuhi kekurangan kuota rumah subsidi di tahun 2019 sebanyak Rp2 triliun.
Alhasil pengusaha hanya punya Rp9 triliun saat mulai pada Januari 2020 atau setara dengan 86 ribu unit rumah. Kuota yang tersedia semakin menipis sebagai imbas kekurangan 2019
“Kebutuhan baru ter-cover 86 ribu unit [masih kurang 174 ribu unit] di tahun 2020. Saat ini belum ada alternatif lain," ucap Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida dalam konferensi pers di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali