tirto.id - Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah telah mengeluarkan banyak program ekonomi dan penanganan COVID-19, meski diakuinya belum optimal.
"Alhamdulillah ekonomi kita menunjukan tren yang positif meskipun juga harus kita akui belum maksimal," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3/2021).
"Tapi tidak ada kata lelah dalam kamus saya apalagi di masa krisis pandemi yang melanda dunia seperti sekarang ini," lanjut Jokowi.
Jokowi pun meminta bantuan, dukungan dan partisipasi dari kader PMII dalam menangani masalah ekonomi. Ia ingin agar para kader PMII ikut memberikan kontribusi dan bekerja nyata dalam menyelesaikan masalah bangsa lewat lingkungan masing-masing.
Di sisi lain, Jokowi juga menyinggung komitmen PMII sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama dalam mengawal perjalanan bangsa, membela Indonesia dan teguh memegang nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar RI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ia berharap, PMII bisa tumbuh dan berkembang, terutama mahir dalam menguasai ilmu dan teknologi. Menurut Jokowi wajib bagi kader PMII menguasai ilmu dan teknologi.
"Buat kader-kader PMII menguasai ilmu dan teknologi itu sifatnya fardu ain. Kewajiban setiap individu kader. Kenapa? Karena PMII merupakan laboratorium kepemimpinan generasi muda Islam yang akan ikut menentukan maju atau mundurnya Indonesia di masa depan," kata Jokowi.
Mantan Walikota Solo itu berharap kongres PMII bisa menghasilkan program yang bisa menjawab masalah bangsa.
"Saya pecaya kongres pengurus besar PMII kali ini akan menghasilkan program-program strategis yang bisa menjawab persoalan kemahasiswaan, persoalan kemasyarakatan dan persoalan kebangsaan untuk mewujudkan kemajuan PMII di masa depan agar tetap tegak berdiri, dan disegani, memberikan makna penting bagi kemajuan dan kejayaan Indonesia," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto