tirto.id -
Ia beralasan saat ini yang menjadi kendala bukan hanya orang yang divaksin semakin sedikit, tapi juga akses lokasi yang semakin sulit.
"Tadi Bapak Presiden mengundang Pangdam, Kapolda, gubernur, bupati dan wali kota se Indonesia untuk percepatan vaksinasi karena sekarang yang belum divaksin semakin sedikit, tapi juga lokasi makin di pinggiran, makin di pelosok terus kemudian juga makin di daerah terpencil, ditambah tantangan cuaca yang makin berat di daerah pinggiran," kata Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Pratikno mengaku, Presiden ingin agar para kepala daerah, Pangdam, dan Kapolda untuk kreatif dan berinovasi dalam pelaksanaan vaksinasi. Ia pun meminta vaksinasi digerakkan di daerah pelosok.
Pratikno pun menuturkan, contoh inovasi kegiatan seperti vaksin dengan cara door to door maupun dengan mengiming-imingi hadiah. Ia pun tidak memungkiri vaksinasi dibarengi dengan program bansos.
"Ada yang tadi menyampaikan beberapa daerah yang menggunakan berhadiah. Segala macam dirangkai dengan bansos dan seterusnya supaya target vaksinasi bisa terpenuhi," kata Pratikno.
Pratikno menegaskan, aksi inovasi harus dilakukan demi mengejar target 70 persen vaksinasi di tiap daerah. Pratikno menegaskan, "pokoknya itu yang harus dilakukan ya, dikejar, karena itu cara kita melindungi dari pandemi".
Namun saat dikonfirmasi soal Omicron, Pratikno enggan berkomentar lebih jauh. Ia menyatakan semua urusan Omicron di masa Nataru pada ketua Satgas dan tim terkait.
"Itu urusan satgas ya. kalau enggak pak Menko Perekon luar Jawa-Bali, Menko Marves Jawa-Bali," kata Pratikno.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Nur Hidayah Perwitasari