tirto.id - Presiden Joko Widodo berharap program vaksinasi gotong royong bisa mendorong target pemerintah dalam vaksinasi COVID-19. Jokowi mengaku, pemerintah menargetkan 181,5 juta penduduk dengan target setidak-tidaknya 70 juta warga sudah divaksin pada Agustus-September 2021 demi menekan angka kasus COVID-19.
"Sehingga kita harapkan pada bulan-bulan itu kurvanya sudah berada di bawah," kata Jokowi usai meninjau proses vaksinasi gotong royong di PT Unilever, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021).
Jokowi mengatakan untuk vaksinasi gotong royong, Indonesia menerima 420 ribu dosis vaksin Sinopharm di tengah perebutan vaksin dengan 215 negara lain. Ia mengatakan vaksin tersebut merupakan tahap pertama dari total komitmen yang mencapai 30 juta.
"Segera saya perintahkan untuk dilaksanakan di lapangan dan kita harapkan nanti kita akan mendapatkan suplai vaksinnya lebih banyak sehingga proses vaksinasi gotong royong ini bisa mempercepat target dari vaksinasi," kata Jokowi.
Mantan Walikota Solo ini pun berharap, vaksinasi bisa memulihkan ekonomi Indonesia dari pandemi COVID-19. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2021 (Januari-Maret 2021) masih minus 0,74 persen. Ia berharap target pertumbuhan ekonomi kurang lebih 7 persen bisa tercapai di kuartal kedua 2021 (April-Juni 2021).
Dalam peninjauan kegiatan vaksinasi gotong royong di PT Unilever, Jokowi didampingi Menteri Perdagangan M. Luthfi, Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan P. Roeslani.
Jokowi berharap vaksinasi yang menyasar kawasan industri dan manufaktur bisa menekan angka penyebaran COVID-19 dan juga bisa meningkatkan kembali kegiatan perekonomian di sana.
"Kita harapkan ini akan segera membangun sebuah herd immunity, kekebalan komunal, kekebalan komunitas, dan penyebaran COVID-19 bisa kita hambat dan kita bisa hilangkan dari negara yang kita cintai ini," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto