tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal akan memberikan tambahan bantuan pangan hingga Desember 2023 dan berlanjut pada Januari, Februari, dan Maret 2024. Tetapi, Jokowi mengakui perpanjangan bantuan tersebut dilakukan apabila APBN mencukupi.
"Program bantuan pangan ini akan kami rancang kembali pada tahun 2024, akan tetapi dengan catatan apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini mencukupi," kata Jokowi dikutip dari Antara, Kamis (26/10/2023).
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya bersama Bulog memastikan stok CBP dalam kondisi yang cukup dan aman. Dia juga berharap bantuan bisa mengendalikan inflasi di Tanah Air.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, perpanjangan hingga Desember 2023 kita harapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dan untuk menjaga daya beli masyarakat sehingga berdampak pada terkendalinya inflasi," ungkap Arief.
Dia merinci per 23 Oktober 2023, stok beras Bulog secured di 1,5 juta ton. Adapun bantuan pangan beras ini telah digelontorkan kepada masyarakat sebanyak 640 ribu ton pada periode April - Juni 2023.
Sedangkan pada tahap kedua September -November 2023 tengah berproses dengan besaran yang sama yaitu setiap KPM menerima 10 kg beras selama tiga bulan. Realisasi hingga saat ini telah mencapai 400 ribu ton atau 65 persen dari total target sebesar 640 ribu ton.
Khusus untuk Sumatera Selatan, realisasi bantuan pangan pada tahap kedua mencapai 11.345 ton telah tersalurkan atau 69,07 persen dari total alokasi Sumsel sebesar 16.426 ton. Kemudian jumlah stok beras yg tersimpan di gudang BULOG Kanwil Sumsel & Babel keseluruhan mencapai 23.200 ton.
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin