tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji kebersihan Sungai Cheonggyecheon dan berharap Sungai Ciliwung dapat dibangun seperti sungai di Korea Selatan tersebut.
Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja mengawali kegiatan pada hari ketiga kunjungannya ke Seoul, Korea Selatan, Selasa (11/9/208) pagi, dengan melakukan jalan kaki menyusuri Sungai Cheonggyecheon.
Mengenakan kaos putih dibalut dengan jaket merah, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana disambut Walikota Seoul Park Won-soon untuk kemudian bersama-sama menikmati jalan pagi di tepi sungai yang bersih itu.
“Sungai Cheonggyecheon sebuah inspirasi yang sangat bagus, kalau di Jalarta ada Ciliwung bisa jadi bersih seperti ini, wow, dan itu bisa,” kata Presiden Jokowi mengomentari kondisi Sungai Cheonggyecheon, yang di sisi kanan kirinya memang tampak indah, bersih, dan nyaman untuk dilalui pejalan kaki.
Presiden Jokowi meyakini, sungai-sungai di Jakarta kalau mau dikerjakan sebagaimana Sungai Cheonggyecheon pasti bisa. Ia mengingatkan, sungai tersebut dibangun selama 2 tahun 3 bulan saat zaman Gubernur Lee Yon Park, yang lantas bisa menjadi Presiden karena membuat sungai tersebut menjadi bersih.
Soal kerjasama penanganan sungai, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa Jakarta sendiri, sudah menjadi sister city dengan Seoul.
Mengenai statusnya sebagai warga kehormatan Korea Selatan, Presiden Jokowi mengatakan, dirinya kalau minta apa saja diberi. Namun ia hanya minta, bagaimana resep membangun Sungai Cheonggyecheon itu.
Sementara Walikota Seoul Park Woon-soon mengakui, sudah terjalin kerjasama dalam bentuk sister city antara Jakarta dan Seoul. Park siap membantu apapun yang diperlukan Presiden Jokowi selaku warga kehormatan Seoul.
“Jadi kalau bapak Presiden selaku warga kehormatan datang ke Seoul semua fasilitas gratis buat bapak,” kata Park seraya menambahkan, yang gratis adalah fasilitas umumnya.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menlu Retno Marsudi, Seskab Pramono Anung, Menteri PANRB Syafruddin, Kepala BEKRAF Triawan Munaf, dan Dubes RI untuk Korsel Umar Hadi.
Editor: Maya Saputri