tirto.id - Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia akan mulai memproduksi alat kesehatan sendiri dalam menangani pandemi Covid-19. Ia menyebut, Indonesia sudah berhasil memproduksi sendiri rapid test, polymerase chain reaction (PCR) hingga ventilator. Mantan Walikota Solo itu menargetkan Mei 2020 sudah bisa diproduksi di Indonesia.
"Kita telah berhasil mengembangkan PCR test kit, rapid diagnostic test atau RDT kemudian ventilator dan mobile BSL 2 dan kita harapkan ini pada akhir Mei ini semua inovasi-inovasi tersebut sudah bisa diproduksi secara massal," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang disampaikan secara daring, Kamis (14/5/2020).
Jokowi optimistis produksi ini akan membantu percepatan penanganan Covid-19. Ia bahkan mengklaim, "kita tidak tergantung lagi pada produk-produk impor dari negara lain."
Kata Jokowi, pandemi Covid-19 membuat Indonesia harus mandiri. Sebab, 213 negara kini mengalami tantangan tidak hanya menjaga kesehatan warganya, tetapi juga menjaga ekonominya tidak terganggu akibat Covid-19.
Selain itu, Jokowi menegaskan pemerintah berusaha keras menangani pandemi Covid-19. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk saling membantu agar tidak terpapar Covid maupun tidak terkapar di sektor ekonomi akibat Covid-19.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak masyarakat menerapkan disiplin protokol kesehatan serta mengajak masyarakat membeli barang-barang Indonesia buatan usaha mikro maupun ultra mikro buatan lokal selama pandemi demi bertahan selama pandemi Corona berlangsung.
"Karena itu selamatkan tetangga, kerabat dan juga saudara-saudara kita yang lain dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, dengan peduli membantu tetangga yang tengah kesulitan. Dengan belanja di usaha kecil di usaha mikro, belanja di usaha ultra mikro dengan membeli karya-karya dan produk-produk Indonesia," tutur Jokowi.
"Dalam kondisi seperti ini kita harus mampu bertumpu pada kekuatan kita sendiri berdiri di atas kaki sendiri. Kita harus mampu menyelesaikan masalah dan tantangan kita sendiri tantangan bidang kesehatan maupun tantangan di bidang sosial ekonomi," pungkasnya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri