Menuju konten utama

Jepang Tawarkan Kerja Sama Teknologi Nuklir ke Indonesia

Bentuk kemitraan RI-Jepang bisa berupa pendampingan dalam pengembangan PLTN untuk memperluas jangkauan pembangkit listrik di Indonesia.

Jepang Tawarkan Kerja Sama Teknologi Nuklir ke Indonesia
Ilustrasi teknologi Nuklir. FOTO/istockphoto

tirto.id - Pemerintah Jepang melalui Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, Hiroshige Seko, menawarkan kerja sama teknologi nuklir kepada pemerintah RI. Nantinya, bentuk kemitraan ini berupa pendampingan dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk memperluas jangkauan pembangkit listrik di Indonesia.

“Jepang menawarkan pendampingan untuk [pembangkit listrik] nuklir, kalau misalnya Indonesia mau,” ungkap Staf Ahli Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priadi di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (29/5).

Yudo melanjutkan, hal tersebut disampaikan oleh Hiroshige Seko saat berkunjung ke Kantor Menteri ESDM, Ignasius Jonan. Dalam lawatan itu, Seko dan Jonan membahas sejumlah persoalan di bidang energi.

Pemerintah Jepang membuka peluang jika Indonesia tertarik untuk menggunakan teknologi nuklir. Yudo menambahkan, pemerintah Jepang juga sudah berupaya melakukan perbaikan pada teknologi yang mereka miliki.

Ini juga menyangkut insiden PLTN milik Jepang di Fukushima yang sempat mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang disusul gelombang tsunami pada 2016 lalu.

“Kalau Indonesia mau gunakan nuklir, dengan pengalaman Jepang selama ini termasuk Fukushima, mereka sudah banyak perbaikan. Jadi, [pemerintah Jepang] siap berbagi,” papar Yudo.

Kepada pemerintah Jepang, lanjut Yudo, pemerintah Indonesia akan menawarkan teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT). Namun, ia masih belum bersedia mengungkapkan lebih detil mengenai hal ini.

“Ada, tapi belum [bisa diberitahu]. Nanti kami bicarakan,” pungkas Yudo.

Baca juga artikel terkait PLTN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Teknologi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Iswara N Raditya