tirto.id - Kekerasan adalah pemakaian kekuatan yang tidak adil dan tidak dapat dibenarkan. Lantas, apa saja jenis tindakan kekerasan, contoh, tipologi, serta faktor-faktor pendorongnya?
Tindakan kekerasan dapat merugikan orang lain, contohnya penganiayaan, pemukulan, pemerkosaan, dan lain lain. Tindak kekerasan biasanya disertai dengan emosi atau kemarahan yang tidak terkendali, tiba-tiba, bertenaga, kasar, dan menghina.
Kekerasan dapat dibedakan sebagai tindakan fisik atau non fisik (verbal atau nonverbal) yang bertujuan untuk mencederai atau melukai orang lain secara fisik, non fisik, sosial, dan ekonomi yang mana dapat melanggar hak asasi manusia.
Jenis Tindakan Kekerasan dan Contohnya
Kekerasan dapat mencederai secara fisik maupun psikologis. Berikut ini jenis atau tindakan kekerasan:
1. Kekerasan Fisik
Jenis kekerasan yang kasat mata. Siapa pun bisa melihatnya karena terjadi sentuhan fisik antara pelaku dengan korban. Contohnya: menampar, menimpuk, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak, melempar dengan barang, dan lain-lain.
2. Kekerasan Non Fisik
Jenis kekerasan yang tidak kasat mata. Artinya, tidak bisa langsung diketahui perilakunya apabila tidak jeli memperhatikan, karena tidak terjadi sentuhan fisik antara pelaku dengan korbannya. Kekerasan non fisik dibagi menjadi dua, yaitu;
a) Kekerasan Verbal
Kekerasan yang dilakukan lewat kata-kata. Contoh: membentak, memaki, menghina, menjuluki, meneriaki, memfitnah, menyebar gosip, menuduh, menolak dengan kata-kata kasar, mempermalukan di depan umum dengan lisan, dan lainnya.
b) Kekerasan Psikologis/Psikis
Kekerasan yang dilakukan lewat bahasa tubuh. Contoh: memandang sinis, memandang penuh ancaman, mempermalukan, mendiamkan, mengucilkan, memandang yang merendahkan, mencibir, memelototi, dan lainnya.
c. Kekerasan Sosial
Kekerasan sosial berasal dari sekelompok orang atau masyarakat yang dapat mengakibatkan trauma, kerugian psikologis,kelainan perkembangan, perampasan hak, bahkan kematian.
Tipologi Tindakan Kekerasan
Tindakan kekerasan muncul dengan berbagai bentuk dan macam. Ada beberapa tipologi kekerasan yaitu:
1. Kekerasan Langsung
Kekerasan langsung yaitu kekerasan fisik atau disebut juga sebuah peristiwa dari terjadinya kekerasan. Kekerasan langsung terwujud dalam perilaku misalnya pembunuhan, pemukulan, intimidasi, penyiksaan, dan lainnya.
Kekerasan langsung adalah bentuk dari pertanggungjawaban kekerasan individu. Dengan demikian, seseorang yang melakukan kekerasan langsung bisa dipidana sesuai aturan yang berlaku.
2. Kekerasan Struktural
Disebut pula kekerasan yang melembaga yang bermula dari sebuah proses. Wujud dari kekerasan ini dalam konteks, sistem, dan struktur. Misalnya: Diskriminasi pendidikan, pekerjaan, pelayanan kesehatan, dan lainnya. Kekerasan struktural merupakan tanggung jawab negara untuk mengimplementasikan melalui perumusan kebijakan.
3. Kekerasan Kultural
Kekerasan kultural merupakan suatu bentuk kekerasan permanen. Terwujud dalam sikap, perasaan, nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat. Contoh: Kebencian, ketakutan, rasisme, intoleran, dan lainnya.
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan
Kekerasan sosial yang terjadi di masyarakat tidak serta merta tanpa adanya alasan. Ada faktor tertentu sebagai pendorong untuk melakukan tindak kekerasan.
Adapun faktor-faktor penyebab kekerasan di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Faktor Individu
Beberapa ahli berpendapat bahwa setiap perilaku kelompok, termasuk perilaku kekerasan, selalu berawal dari perilaku individu alias seseorang.
Faktor penyebab terjadi kekerasan dari individu adalah faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi contohnya gangguan atau kelainan kejiwaan. Sedangkan faktor sosial contohnya untuk faktor sosial seperti konflik rumah tangga, faktor kebudayaan, faktor media massa, dan lainnya.
2. Faktor Kelompok
Kecenderungan individu untuk membentuk sebuah kelompok dengan mengedepankan identitas kelompok tertentu seperti ras, agama, atau etnik yang justru cenderung dapat menimbulkan benturan antara identitas kelompok yang berbeda.
3. Faktor Dinamika Kelompok
Kekerasan dapat timbul karena adanya deprivasi relatif yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat.
Penulis: Muhammad Hufron
Editor: Iswara N Raditya