Menuju konten utama

Jelang Puncak Haji 2023, Tim Promkes Gencarkan Edukasi ke Jemaah

Puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) akan dilangsungkan sekitar dua pekan lagi.

Jelang Puncak Haji 2023, Tim Promkes Gencarkan Edukasi ke Jemaah
Seorang peserta ibadah haji menggendong jamaah lansia usai melakukan umrah di pelataran Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). Kemenag memprioritaskan pelaksanaan lansia pada pelaksanaan haji 2023 dimana jumlah lansia berjumlah sekitar 66 ribu atau 30 persen kuota haji Indonesia. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

tirto.id - Tim promosi kesehatan (promkes) PPIH Arab Saudi 1444H/2023M mulai menggencarkan edukasi mengenai kesehatan haji langsung di penginapan para jemaah.

Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang akan dilangsungkan sekitar dua pekan lagi.

“Upaya memberikan pemahaman dan kesadaran bahwa untuk menghadapi armuzna perlu persiapan kesehatan dan mental. Untuk itu supaya tetap sehat, tim promosi kesehatan menyelenggarakan edukasi mengenai tips sehat menjelang armuzna,” kata Koordinator Promosi Kesehatan Rahmat Kurniadi dalam keterangan yang dikutip pada Rabu (14/6/2023).

Untuk menghadapi fase Armuzna, Rahmat meminta jemaah mengurangi aktivitas fisik yang berlebihan seperti memaksakan diri untuk ziarah, umrah sunah, beribadah di Masjidilharam terutama bagi jemaah yang berisiko tinggi (Risti).

Jemaah juga diimbau untuk rutin minum air dan jangan sampai menunggu kehausan.

“Waspada pada cuaca panas di Makkah yang tinggi potensi jemaah menjadi dehidrasi. Tidak hanya dehidrasi, cuaca panas juga dapat membuat psikologi orang terpengaruh,” kata Rahmat.

Rahmat menambahkan jemaah haji risiko tinggi disarankan mengonsumsi satu oralit per hari untuk menjaga elektrolit yang ada di tubuh.

Selain itu, jemaah diimbau agar jangan lupa makan tepat waktu. Mengingat aktifitas ibadah bagi jemaah haji sangat padat, jemaah juga disarankan membawa makanan saat meninggalkan penginapan.

“Hal ini dapat mengantisipasi jika saat bepergian hingga lewat waktu makan,” ujarnya.

Jemaah haji juga diberikan pemahaman bahwa kondisi di Armuzna akan serba darurat. Oleh karenanya, jemaah harus siap dengan situasi yang padat, berdesakan, dan segala hal yang serba terbatas.

“Jemaah diimbau untuk tetap sabar dan dapat mengelola stres dengan baik,” ucap Rahmat.

Maka dari itu, jemaah haji diminta bisa mengikuti kebijakan penyelenggara haji. Misalnya, jemaah haji diminta agar selalu membawa tanda pengenal seperti gelang, dan kartu kesehatan jemaah haji.

Rahmat menyatakan,banyak jemaah lansia yang tersesat sehingga butuh bantuan petugas untuk kembali ke penginapan.

“Jemaah haji jangan lupa agar selalu berdoa agar diberikan kelancaran dalam ibadah saat Armuzna, diberikan kesehatan, dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur,” tutup Rahmat.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan