tirto.id - Manchester United akan menjamu Paris Saint Germain (PSG) di stadion Old Trafford pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (13/2/2019), pukul 02.45 WIB. Dalam laga tersebut, PSG dipastikan tidak dapat diperkuat oleh pemain bintang, Neymar yang absen karena cedera.
Kendati demikian, juru taktik Iblis Merah, Ole Gunnar Solskajaer menyebut PSG adalah tim kuat, yang memiliki skuat luar biasa. Kenyataan bahwa manajer PSG, Thomas Tuchel, memiliki banyak pengalaman di kancah sepak bola Eropa, menurut Solskjaer bakal membuat tim ini akan menjadi lawan berat The Red Devils.
Dikutip situs resmi United, Solskjaer menuturkan, "Paris Saint-Germain adalah salah satu [lawan] terberat yang bisa Anda dapatkan, tapi [ini] yang kami tunggu-tunggu, harus saya katakan. Tiga [pemain] depan mereka mungkin adalah trio terbaik di luar Manchester United.
"Mereka memiliki pemain top, terbaik di setiap posisi: empat di belakang, tiga di lini tengah, [dan] tiga [pemain] depan - yang semuanya fantastis. Tuchel sangat bagus secara taktik. Dia bisa bermain [dengan skema] 3-4-3 atau dia bisa bermain dengan 4-4-2 atau 4-3-3. Jadi, kami tidak bisa menyiapkan taktik khusus. Kami harus berkonsentrasi memainkan sepak bola kami sendiri," tambah sang juru taktik yang membawa United belum tumbang dalam 11 laga.
Selain dipastikan bermain tanpa Neymar, Thomas Tuchel juga dibayangi kemungkinan tidak dapat memainkan Edinson Cavani. Penyerang berpaspor Uruguay itu sebelumnya ditandu keluar lapangan di babak pertama, saat PSG menumbangkan Bordeaux di pekan ke-24 Ligue 1 Perancis.
Kendati demikian, gelandang serang PSG, Julian Draxler, tetap yakin timnya akan memeroleh hasil terbaik di Old Trafford, untuk kemudian ganti menjamu Manchester United di leg kedua di Parc des Princes.
"Selalu penting memiliki leg kedua di kandang sendiri, dengan dukungan supoter dan semua orang akan bersemangat untuk [memenangkan] pertandingan. Tetapi tantangan pertama adalah pergi ke sana [Old Trafford] dan mendapatkan hasil yang baik sehingga kami bisa merasa nyaman untuk pertandingan leg kedua di rumah sendiri,” kata Draxler, dikutip laman resmi PSG, Senin (11/2).
PSG sendiri berhasil lolos ke babak 16 besar Liga Champions dengan status juara Grup C, mengungguli Liverpool di peringkat ke-2, serta Napoli dan Red Star. Dari 6 laga di fase grup, Thiago Silva dan rekan-rekan berhasil meraih 3 kemenangan 2 hasil seri dan sekali tumbang. Mereka mencetak 17 gol, dan kebobolan 9 kali.
Sementara Manchester United lolos ke babak 16 besar dengan status runner up Grup H dengan 10 poin, di bawah Juventus yang mengumpulkan 12 poin. Iblis Merah berhasil mencatat 3 kemenangan sekali imbang dan menderita 2 kali tumbang, mencetak 7 gol dan kebobolan 4 gol.
Semua pertandingan yang dilakoni The Red Devils di fase grup, terjadi saat Paul Pogba dan kolega masih diarsiteki Jose Mourinho. Dengan kata lain, laga kontra PSG di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, akan menjadi panggung pertama Ole Gunnar Solskjaer memimpin Iblis Merah dari pinggir lapangan.
Lantas, mampukah Solskjaer, menularkan tren tak terkalahkan di kompetisi domestik ke kancah Eropa? Melihat peran vital Neymar untuk PSG di Liga Champions, dan mempertimbangkan absennya sang bintang, klub Paris bisa saja tumbang oleh MU era Solskjaer.
Perkiraan Susunan Pemain
Manchester United (4-3-3): David De Gea; Ashley Young, Eric Bailly, Victor Lindelof, Luke Shaw; Paul Pogba, Nemanja Matic, Ander Herrera; Alexis Sanchez, Marcus Rashford, Anthony Martial.
Paris Saint Germain (4-4-2): Gianluigi Buffon; Thilo Kehrer, Thiago Silva, Marquinhos, Luyin Kurzawa; Angel Di Maria, Leandro Paredes, Adrien Rabiot, Julian Draxler, Dani Alves; Kylian Mbappe
Prediksi Pertandingan
Neymar sangat penting untuk PSG di fase grup Liga Champions. Dia mencetak 5 gol dan mengirim 2 assist. Selain itu, sang bintang Brasil adalah pemain dengan nilai terbaik versi Whoscored untuk timnya, dengan 8,44 poin, lebih baik dari Kylian Mbappe (7,62).
7 dari 17 gol PSG adalah berkat gol atau assist Neymar. Kehilangan dia bakal menjadi ancaman serius untuk klub Paris. Di sisi lain, MU punya masalah di Eropa dengan hanya 7 gol dari 6 laga di penyisihan. Hanya,lagi-lagi itu terjadi di penyisihan grup, ketika sang manajer adalah Mourinho yang defensif, bukan Solksjaer.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus