Menuju konten utama

Jelang Arus Mudik, KAI Petakan Titik Rawan Bencana di Jateng

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang telah melakukan pemetaan 25 titik rawan bencana menjelang arus mudik lebaran 2017.

Jelang Arus Mudik, KAI Petakan Titik Rawan Bencana di Jateng
Ilustrasi. Seorang Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) Kereta Api (KA) memeriksa kondisi jalur KA di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (25/5). ANTARA FOTO/Siswowidodo.

tirto.id - Dalam rangka persiapan arus mudik lebaran 2017, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang telah melakukan pemetaan rawan bencana. Di daerah operasi KAI Daop IV, setidaknya ditemukan 25 titik rawan bencana, seperti banjir, tanah ambles, hingga longsor.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Humas PT KAI Daop IV Semarang, Edy Kuswoyo, di Semarang, Sabtu (3/6/2017). Meski demikian, KAI Daop IV Semarang memastikan pihaknya siap menghadapi masa angkutan lebaran 2017.

“Sudah kami petakan titik rawan bencana. Ada sebanyak tujuh titik rawan banjir, tujuh titik rawan ambles, dan 11 titik rawan longsor,” kata Edy Kuswoyo, seperti dikutip Antara.

Menurut dia, tujuh titik rawan banjir yang dimaksud, yaitu: di Stasiun Kuripan, Stasiun Poncol, Stasiun Karangjati, Stasiun Kedungjati, Stasiun Gundih masing-masing satu titik. Kemudian di Stasiun Kalibodri ada dua titik rawan banjir.

Sedangkan untuk titik rawan tanah ambles, lanjut Edy Kuswoyo, dipetakan terdapat di Stasiun Karangjati sebanyak satu titik, Stasiun Gambringan terdapat di tiga titik, serta tiga titik yang berada di wilayah Stasiun Gundih.

“Paling banyak terpetakan titik rawan longsor, yakni di Stasiun Kuripan tiga titik, Stasiun Cepu satu titik, Stasiun Kedungjati sebanyak tiga titik, dan Stasiun Gundih setidaknya empat titik,” ujarnya.

Tak hanya titik rawan bencana, kata dia, KAI Semarang juga memetakan kondisi jembatan yang rawan, yakni total terdapat 17 titik yang berpotensi terkena banjir, tergerus, bergeser, dan sebagainya.

Di Stasiun Pekalongan, setidaknya terdapat satu jembatan yang rawan, yakni jembatan nomor 297 karena rawan banjir. Kemudian di Stasiun Poncol terdapat delapan jembatan yang kerawanannya akibat potensi banjir.

Selain banjir, kata Edy, kerawanan kondisi jembatan juga bisa diakibatkan longsor, seperti di Stasiun Cepu, atau bisa juga diakibatkan talud bergeser, seperti yang terpetakan di Stasiun Gambringan.

Meski demikian, Edy memastikan kesiapan KAI Daop IV Semarang menghadapi masa angkutan lebaran 2017 dengan menerjunkan petugas penilik jalan (PPJ) ekstra sebanyak 112 personel, petugas daerah rawan, dan jembatan rawan.

“Para PJL akan berpatroli secara rutin untuk mengecek kondisi lintas. Kami juga sudah sediakan titik-titik alat material untuk siaga di lokasi strategis jika terjadi gangguan di lintas,” kata dia.

Hal senada juga ditegaskan Kepala PT KAI Daerah Operasi IV Semarang, Wiwik Widayanti. Ia menyatakan kesiapannya menghadapi masa angkutan lebaran tahun ini, termasuk antisipasi di titik-titik rawan bencana alam dan kendala lainnya.

“Kami terus inventarisasi apa saja yang bisa dilaksanakan. Untuk perlintasan yang rawan, kami juga sudah siapkan petugas penjaga jalan lintasan (PJL) ekstra sebanyak 117 personel," katanya.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz