Menuju konten utama

Jejak Politik Anies Baswedan: Dari 2013 Kini Capres Pemilu 2024

Rekam jejak politik Anies Baswedan telah tercatat sejak 2013 terlibat dalam konvensi Partai Demokrat hingga diusung jadi capres untuk Pemilu 2024.

Jejak Politik Anies Baswedan: Dari 2013 Kini Capres Pemilu 2024
Bakal Calon Presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan (tengah) menyampaikan pidato kebangsaan di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/1/2023). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

tirto.id - Rekam jejak politik Anies Baswedan telah tercatat sejak 2013 terlibat dalam konvensi Partai Demokrat. Selanjutnya, ia mulai aktif di dunia politik hingga kini diusung sebagai capres di Pemilu 2024.

Pencalonan Anies Baswedan menjadi capres untuk Pemilu 2024 resmi diumumkan pertama kali oleh Partai Nasional Demokrasi (NasDem). Menurut Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, Anies memiliki visi yang sejalan dengan cita-cita partai.

"Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan," kata Surya seperti yang dikutip dari Antara.

Tidak hanya NasDem, ada dua partai lainnya yang juga mengusung Anies sebagai bakal calon presiden, yaitu Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

“Koalisi Demokrat, PKS, dan NasDem dipersatukan oleh visi dan semangat yang sama, senasib dan seperjuangan, untuk mengemban amanah rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata AHY, pada Kamis (26/12023).

Jejak Politik Anies Baswedan 2013 - 2023

Anies Rasyid Baswedan atau yang lebih dikenal dengan Anies Baswedan kini dikenal publik sebagai politikus. Ia mulai terjun ke dunia politik sejak mencalonkan diri sebagai capres lewat konvensi Partai Demokrat di tahun 2013.

Ia juga sempat diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada 2014. Setelah jabatannya menjadi Mendikbud selesai, Anies banyak menduduki jabatan politik lainnya.

Baru-baru ini ia dicalonkan sebagai capres di Pemilu 2024. Berikut rekam jejak politik Anies Baswedan sejak 2013 - 2023:

Tahun 2013: Mencalonkan diri jadi capres lewat Partai Demokrat

Jelang Pemilu 2014 lalu, Anies Baswedan mencalonkan diri menjadi capres lewat konvensi Partai Demokrat yang diadakan pada November 2013.

Selain Anies, ada 11 kandidat lain yang juga mencalonkan diri sebagai capres lewat Partai Demokrat. Beberapa kandidiat lainnya, yaitu adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pramono Edhie dan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Namun, Anies batal maju menjadi capres lewat Partai Demokrat lantaran konvensi dimenangkan oleh Dahlan Iskan. Melansir Antara, Dahlan memperoleh mayoritas suara peserta yang menghadiri konvensi tersebut.

Tahun 2014: Diangkat jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Anies Baswedan bergabung dalam Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-26.

Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 121/P/Tahun 2014, Anies Baswedan diangkat menjadi Mendikbud pada 27 Oktober 2014 bersamaan dengan 33 menteri Kabinet Kerja lainnya.

Saat diangkat menjadi menteri Anies masih berstatus sebagai rektor di Universitas Paramadina. Hal ini menyebabkan Anies sempat rangkap jabatan hingga masa jabatannya sebagai rektor berakhir.

Salah satu program Anies saat menjadi Mendikbud adalah mengesahkan penerapan Kurikulum 2013 (K13) secara nasional. Penetapan itu dia setujui melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 160 Tahun 2014.

Kurikulum tersebut diterapkan secara bertahap menggantikan kurikulum yang sebelumnya berlaku, yaitu Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Selain itu, Anies turut membuat program terkait pembaruan pelaksanaan ujian nasional (UN) yang tidak lagi menjadi tolak ukur kelulusan dan juga program sertifikasi guru.

Sayangnya, masa jabatan Anies di Kabinet Kerja tidak berlangsung lama. Ia menjadi salah satu menteri yang di-reshuffle oleh Jokowi pada 27 Juli 2016. Setelah dicopot dari status Mendikbud, Anies digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Tahun 2017: Maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta

Tidak lama setelah dicopot dari jabatan Mendikbud, Anies menggandeng Sandiaga Uno untuk maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017 - 2022.

Pencalonan Anies dan Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra dan PKS. Keduanya melawan dua pasangan calon Gubernur DKI Jakarta lainnya, yaitu AHY-Sylviana Murni dari Partai Demokrat dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dari PDIP.

Pilgub DKI Jakarta 2017 berlangsung panas dan dimenangkan oleh pasangan Anies-Sandi dengan perolehan suara 57,96 persen. Ia menang atas pasangan Ahok-Djarot yang memperoleh suara 42,04 persen.

Namun, tidak lama setelah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies harus melepas Wakilnya Sandiaga Uno untuk maju dalam pemilu 2019. Sandiaga Uno mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto lewat Partai Gerindra.

Sementara itu, Anies melanjutkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama wakil barunya Ahmad Riza Patria. Anies mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur pada 16 Oktober 2022 yang kemudian digantikan oleh Heru Budi Hartono.

Tahun 2023: Dicalonkan sebagai Capres Pemilu 2024

Setelah 1 dekade sejak pencalonan dirinya sebagai capres di Partai Demokrat, Anies akhirnya dicalonkan kembali untuk maju menjadi capres di Pemilu 2024.

Tidak hanya diusung oleh satu partai, ia maju menjadi capres dengan dudukung oleh tiga partai sekaligus, yaitu Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Ketiga partai tergabung dalam Koalisi Perubahan.

Saat ini belum ada informasi mengenai siapa yang akan mendampingi Anies dalam Pemilu 2024. Baik dari ketiga partai saat ini baru membuat tim kecil untuk membahas program kerja serta membicarakan sosok cawapres Anies.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Politik
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya