Menuju konten utama

Jatim Dilanda Gempa M 5,3, BMKG Ingatkan Mitigasi Bencana

Belum ada laporan kerusakan akibat gempa M 5,3 yang terasa di Jawa Timur, DIY dan Jateng pada Ahad dini hari tadi.

Jatim Dilanda Gempa M 5,3, BMKG Ingatkan Mitigasi Bencana
Ilustrasi gempa bumi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Gempa tektonik dengan magnitudo 5,3 mengguncang sejumlah wilayah Jawa Timur pada Minggu (5/7/2020) pukul 02.09 WIB. Gempa terasa hingga Jogja, Cilacap dan Wonogiri.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono lewat keterangan tertulisnya pada Minggu (5/7/2020).

Daryono mengatakan, gempa ini adalah gempa menengah akibat adanya deformasi batuan pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah pulau Jawa.

Kesimpulan ini didapat dengan memperhatikan lokasi episentrum yang terletak di koordinat 9,26 LS dan 112,24 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 125 km arah Selatan Kanigoro, Blitar, Jatim dan kedalaman hiposentrumnya yang berada di angka 92 km.

Selain itu, gempa itu memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

"Ini bukti bahwa gempa terjadi diakibatkan terjadinya tarikan lempeng (slab pull) yang terjadi pada Zona Benioff yaitu sistem penunjaman lempeng di bawah Zona Megathrust pada kedalaman 92 km," kata Daryono.

Daryono mengungkapkan, episenter gempa pagi tadi terletak berdekatan dengan sumber merusak di Jawa Timur yang terjadi pada 15 Agustus 1896 dan 20 Agustus 1896. Gempa itu mengakibatkan banyak bangunan rusak dan korban jiwa berjatuhan.

Karenanya Daryono mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat memperkuat mitigasi bencana, terlebih wilayah selatan Jawa Timur memang kerap dilanda gempa akhir-akhir ini. Menurut dia, gempa kuat memiliki periode berulang periodisasi tertentu.

"Sehingga gempa kuat yang terjadi di suatu wilayah pada masa lalu sangat mungkin dapat berulang kembali kejadiannya," kata dia.