tirto.id - Jalur utama penghubung antar kabupaten di Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, terendam banjir setinggi satu meter. Akibatnya, arus lalu lintas yang menghubungkan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Garut terputus.
Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Apeh mengatakan banjir bandang yang menutup jalan nasional itu terjadi setelah hujan turun deras sejak Senin (19/9/2022) petang hingga malam. Aliran Sungai Cidamar meluap hingga menutup landasan jalan sepanjang 100 meter.
"Akibatnya jalan utama Cianjur-Garut terputus karena terendam banjir setinggi 1 meter tepatnya di Kampung Citoe, Desa Kertajadi dan Desa Cidamar, membuat arus kendaraan dari kedua arah tidak dapat melintas," kata Apeh dikutip dari Antara, Selasa (20/9/2022).
Tim gabungan dari TNI/Polri, Relawan PMI dan Relawan Tangguh Bencana (Retana) disiagakan untuk menutup jalur sementara dari kendaraan guna antisipasi jatuhnya korban jiwa. Arus cukup kencang terutama di Jembatan Citoe sepanjang 25 meter. Air sungai juga meluap hingga ke perkampungan warga.
"Tidak ada korban jiwa, namun jalan nasional penghubung antar kabupaten tidak dapat dilalui terutama di Jembatan Citoe karena arus dari bawah jembatan cukup deras, sehingga dapat mengancam keselamatan pengendara," katanya.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo telah mengirim petugas ke lokasi untuk melakukan pendataan dan membantu petugas gabungan guna evakuasi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Cidaun. Ia mendapat laporan banjir bandang menutup jalur utama penghubung antar kabupaten di Kecamatan Cidaun.
Luapan air Sungai Cidamar juga menyebabkan tiga desa terendam banjir, namun BPBD Cianjur masih menunggu laporan dari petugas dan relawan. Hingga Senin malam, hujan masih turun deras sehingga menyulitkan petugas dan relawan melakukan pendataan.
"Kami sudah meminta segera lakukan evakuasi warga guna menghindari korban jiwa. Namun, hingga malam, petugas masih terhambat hujan deras dan kencang-nya arus sungai yang meluap sampai ke jalan," katanya.
Editor: Gilang Ramadhan