tirto.id - Jalur kereta api Tanjung-Losari sudah bisa dilalui dua jalur dengan kecepatan 5 km/jam, karena air yang mengenangi wilayah itu sudah mulai surut. Hal itu disampaikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui akun Twitternya.
“Lintas utara jalur hulu jam 16:09 bisa dilewati kecepatan 5 Km/jam, dan jalur hilir jam 16:15 bisa dilewati kecepatan 20 km/jam,” ungkap Manager Humas PT KAI Daop VI, Yogyakarta Eko Budiyanto melalui keterangan tertulis, Sabtu (24/2/2018).
Sebelumnya, jalur kereta api Losari-Tanjung masih belum bisa dilewati. Akibatnya, KA yg melintas jalur tersebut dialihkan ke jalur Ciledug-Prupuk-Tegal atau sebaliknya.
Hujan yang terus-menerus menyebabkan banjir wilayah Cirebon dan meluapnya Sungai Cisanggarung, Jumat (23/2/2018) kemarin. Terkait banjir ini, keberangkatan 33 kereta api (KA) dari Daop 1 Jakarta mengalami gangguan dan keterlambatan kedatangan.
“Akses memang sedang mengalami gangguan, tepatnya antara Stasiun Ketanggungan - Stasiun Ciledug (arah Purwokerto), dan antara Stasiun Tanjung - Stasiun Losari (arah Tegal),” ucap Edy Kuswoyo, Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta dari rilis yang diterima Tirto, Jumat (23/2).
Dengan begitu, ia menambahkan, beberapa kereta api yang melintas jalur tersebut dialihkan atau memutar. “Akibatnya akan terjadi keterlambatan kedatangan,” jelasnya.
Edy menjelaskan, air meluap dengan kedalaman 90 cm sepanjang 700 meter antara Stasiun Ketanggungan-Stasiun Ciledug Jumat dini hari sekitar pukul 00.13 WIB. Sementara itu, sekitar pukul 12.30 WIB terjadi banjir dengan ketinggian air 50 cm di atas kop rel antara Stasiun Tanjung - Stasiun Losari.
PT KAI Daop 1 Jakarta juga sempat menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan terganggunya perjalanan KA.
“Permohonan maaf kepada seluruh pengguna KA atas terjadinya banjir, sehingga perjalanan beberapa KA terganggu dan mengalami keterlambatan,” ucap Edy.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto