tirto.id - Kementerian Kesehatan dan Polri menyatakan pesan berantai yang teredar di layanan pesan WhatApps, berisi informasi bahwa Jakarta akan lockdown total pada 12-15 Februari 2021 tidak benar alias kabar hoaks.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yunowo menyampaikan terdapat pesan berantai yang tersebar di WhatApps yang berisi:
"Perhatian...Perhatian. Sudah lihat televisi belum? Barusan diumumkan Jokowi bahwa mulai 12 Februari 2021 hari Jumat jam 8 malam sampai tanggal 15 Februari, pagi jam 5, Jakarta Lockdown total. Tidak boleh keluar rumah sama sekali. Restoran, toko-toko semua tutup. Semua harus di rumah. Harus sedia bahan makanan untuk masak rumah. Jangan keluar rumah karena akan ditangkap langsung dan diswab, didenda banyak sekali."
Argo menyatakan seluruh isi pesan yang beredar tersebut tidak benar.
"Broadcast ini adalah tidak benar. Broadcast ini salah. Dengan adanya broadcast yang tidak benar, akan berdampak negatif bagi siapa saja," kata Argo saat konferensi pers daring, Jumat (5/2/2021).
Pesan-pesan hoaks ini kata Argo dapat menimbulkan hasutan yang menyebabkan kegaduhan masyarakat. Oleh karena itu ia mengimbau agar masyarakat tidak lagi menyebarkan pesan yang tidak benar tersebut.
"Untuk anggota masyarakat yang melakukan penyebaran hoaks tentu ada ancaman pidana," ujar Argo.
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Wiweko dalam kesempatan yang sama juga menegaskan bahwa pesan berantai berisi informasi Jakarta akan lockdown total itu tidak benar.
"Terkait informasi itu tidak benar dan ini merupakan hoaks pemberitaan dalam rangka pengendalian COVID-19. Sampai saat ini pemerintah belum mengeluarkan kebijakan lockdown total baik di Jakarta maupun daerah lain," katanya.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Abdul Aziz