tirto.id - Jaguar Land Rover (JLR) Tarik 44.000 unit mobil di Inggris karena masalah emisi. Mirip dengan kasus Honda beberapa waktu lalu yang menarik 1 juta mobil yang diproduksinya, kali ini produsen mobil mewah yang berada di bawah naungan perusahaan India Tata Motors juga akan melakukan hal yang sama.
“Jaguar Land Rover menarik kendaraan setelah teridentifikasi adanya perbedaan kinerja CO2 pada kendaraan Jaguar Land Rover tertentu, baik yang bermesin diesel maupun bensin 2.0L,” Pernyataan dari JLR yang dikutip dari Antara.
Melansir dari BBC, beberapa model mobil Jaguar Land Rover yang akan ditarik adalah mobil keluaran taun 2016-2019, Land Rover Discovery dan mobil Discovery Sport, Range Rover Evoque, Sport dan velar.
Mobil Jaguar E-Pace, F-Pace, F-Type, XE dan XF. Jenis mobil ini sebagian besar adalah mobil bensin dan sebagian mobil disel.
JLR pada Kamis (14/3/2019) juga mengatakan akan menghubungi pemilik kendaraan agar melakukan perbaikan secara cuma-cuma di diler resminya, untuk pembaruan pada perangkat lunak dan reparasi komponen pada sejumlah model Range Rover Evoque.
Awalnya, masalah ini disebabkan karena otoritas transportasi setempat menemukan masalah emisi pada sejumlah kendaraan JLR.
Bahkan sebelumnya, Badan Sertifikasi Kendaraan Inggris menemukan 10 model JLR yang harus ditarik kembali.
JLR melaporkan kasus ini pada Badan Standar Pengemudi dan Kendaraan di Inggris untuk melakukan penarikan.
"Prioritas DVSA adalah untuk melindungi semua orang dari pengemudi dan kendaraan yang tidak aman. Ini termasuk kendaraan yang merusak lingkungan kita,” kata Neil Barlow, Kepala Rekayasa Kendaraan DVSA, seperti yang dilansir The Guardian.
Emisi kendaraan mengalami peningkatan pengawasan dalam beberapa tahun terakhir ini setelah skandal Diesel Volkswagen, setelah ditemukan telah menginstal perangkat lunak untuk mengelabuhi tes emisi.
Pada saat yang sama pula, perjanjian internasional tentang pengurangan emisi gas rumah kaca telah mendorong pemerintah untuk mengumumkan rencana pelarangan penjualan mobil bertenaga bahan bakar fosil.
Editor: Yandri Daniel Damaledo