Menuju konten utama

Jadwal Sidang Isbat Puasa 2022: Beda Metode Rukyatul Hilal & Hisab

Jadwal sidang isbat puasa Ramadhan 2022. Dalam sidang digunakan metode rukyatul hilal dan hisab. Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan pada Sabtu, 2 April.

Jadwal Sidang Isbat Puasa 2022: Beda Metode Rukyatul Hilal & Hisab
Dua orang petugas rukyat meneropong posisi Hilal (bulan) guna menentukan 1 Ramadhan 1442 H di pos observasi taman wisata pantai Loang Baloq, Ampenan, Mataram, NTB, Senin (12/4/2021). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.

tirto.id - Jadwal sidang isbat penentuan kapan puasa Ramadhan 2022 akan digelar pada Jumat, 1 April 2022 yang bertepatan dengan 29 Sya'ban 1443H di Auditorium HM. Rasjidi Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta. Dalam sidang isbat ini, Kemenag akan menggabungkan dua metode, yaitu rukyatul hilal (pengamatan hilal) dan hisab (penghitungan).

Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah, penetapan awal bulan dalam Kalender Hijriyah, terutama Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah dilakukan berdasarkan 2 metode, yaitu rukyat dan hisab.

Metode Rukyatul Hilal dan Titik Pengamatan Hilal

Metode rukyatul hilal adalah pengamatan dengan melihat visilibilitas hilal atau penampakan bulan sabit pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Ijtimak merupakan peristiwa ketika bumi dan bulan ada di posisi bujur langit yang sama, melalui pengamatan dari bumi. Ijtimak berlangsung setiap 29,531 hari sekali.

Jika hilal terlihat, otomatis petang tersebut sudah masuk ke tanggal 1 bulan baru dalam kalender Hijriyah. Dalam konteks Ramadhan 2022, jika pada Jumat, 1 April 2022 petang diketahui hilal sudah terlihat, maka yang menggunakan metode ini akan menetapkan Ramadan dimulai pada Sabtu, 2 April 2022. Dengan demikian, pada Jumat 1 April 2022, shalat tarawih pertama dilaksanakan.

Namun, jika hilal tidak terlihat, bulan Sya'ban akan dibulatkan jadi 30 hari. Artinya, 1 Ramadhan akan ditetapkan berlangsung pada Minggu, 3 April 2022.

Dalil rukyatul hilal ini adalah sabda Nabi Muhammad saw. "Jika kalian melihat hilal, berpuasalah (mulai berpuasa Ramadhan) dan jika kalian melihatnya, berbukalah (mengakhiri puasa Ramadhan karena 1 Syawal. Jika hilal tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah hitungan bulan Sya'ban menjadi 30 hari, kecuali jika kalian melihat hilal sebelum itu, kemudian berpuasalah di bulan Ramadhan 30 hari kecuali jika kalian melihat hilal sebelum itu." (H.R. Nasai).

Terkait rukyatul hilal Ramadhan 2022, berikut ini daftar 101 lokasi rukyatul hilal untuk pemantauan resmi Kemenag.

Provinsi Aceh

1. POB Chiek Kuta Karang

2. Tugu O KM

3. Bukit Blang Tiron

4. Pantai lhokseumawe

5. POB Suak Geudubang

6. Pantai Nancala

Provinsi Sumatera Utara

7. Rooftop Gedung BMKG Wilayah Sumatera

8. OIF UMSU Medan

Provinsi Sumatera Barat

9. Gedung Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang

Provinsi Riau

10. Hotel Sonoview Dumai

Provinsi Kepulauan Riau

11. Pantai Setumu Tanjung Pinang

Provinsi Jambi

12. Hotel “O” Weston

Provinsi Sumatera Selatan

13. Rafah Tower Lt. 18 UIN Raden Fatah Palembang Jl. Prof. KH. Zainal Abidin Fikri Km. 3,5 Palembang

14. Hotel Aryaduta Palembang

Provinsi Bangka Belitung

15. Pantai Tanjung Raya Penagan

16. Pantai Tanjung Kalian Muntok

17. Pantai Tanjung Pendan Belitung

Provinsi Bengkulu

18. Mes Pemda Prov.Bengkulu Jl. Pasar Pantai Kel.Malabero Kec. Teluk Segara

Provinsi Lampung

19. POB Bukit Gelumpai Pantai Canti Kalianda Lampung Selatan

20. Sekretariat Observatorium Astronomi ITERA (OAIL), Institut Teknologi Sumatera.

Provinsi DKI Jakarta

21. Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta lt. 7

22. Masjid Al-Musyari'in Basmol Jakarta Barat

23. Pulau Karya Kep. Seribu

24. Masjid K.H Hasyim Asyari

Provinsi Jawa Barat

25. Bosscha Lembang

26. SMK Astahana Subang

27. Cirebon Pantai Gebang

28. Banjar Gunung Babakan

29. Tasik Pantai Cipatujah

30. Garut Pantai Santolo

31. POB Cibeas, Palabuhanratu

32. Imah Noong Lembang Bandung Barat

33. Pondok Bali Subang

34. Observatorium UNISBA Bandung

35. Kesikluhur Kertamukti Pangandaran

Provinsi Banten

36. Pantai Anyer

Provinsi Jawa Tengah

37. Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo

38. Pantai Wates Kaliori Rembang

39. Pantai Jatimalang Purworejo

40. Pantai Ujung Negoro Batang

41. Pantai Padelan Kebumen

42. Pantai Kartini Jepara

43. Menara Masjid Agung Pemalang

44. Pantai Alam Indah Kota Tegal

45. Pel. Tanjung Kendal

46. Bukit Sokobubuk Pati

47. Lapangan Tembak Kebutuh Banjarnegara

48. Hotel Aston Banyumas

Provinsi DI. Yogyakarta

49. POB Syech Bela Belu Parangtritis Yogyakarta

Provinsi Jawa Timur

50. Bukit Condrodipuro Gresik

51. Pantai Sunan Drajat / Tanjung Kodok Lamongan

52. Bukit Banyu Urip Tuban

53. Ponpes Bayat Al Hikmah Pasuruan

54. Lereng Gunung Pandan Madiun

55. Bukit Wonocolo Bojonegoro

56. Pelabuhan Baru Probolinggo

57. Pantai Duta Bojonegoro

58. Pantai Bawean Gresik

59. Ponpes Ibnu Syatir Ponorogo

60. Bukit Gumuk Klasi Indah Banyuwangi

61. Pantai Pancur Alas Purwo Banyuwangi

62. Pantai Serang Blitar

63. Bukit Wonotirto Blitar

64. Pantai Sapo Sumenep

65. Pantai Kalisangka Sumenep

66. Pantai Taneros Sumenep

67. Pantai Nyamplong Kobong Jember

68. Gunung Sadeng Jember

69. Pantai Srau Pacitan

70. Pantai Kasap Pacitan

71. Pantai Gebang Bangkalan

72. Ponpes Mambaul Ma'arif Jombang

73. Menara Masjid AlHidayah Kediri

74. Helipad AURI Ngliyep Malang

75. Pantai Pecinan Situbondo

76. Pantai Ambat Tlanakan Pamekasan

Provinsi Kalimantan Barat

77. Pantai Indah Kakap Kabupaten Kubu Raya

Provinsi Kalimantan Tengah

78. Hotel Aquarius Palangkaraya

Provinsi Kalimantan Timur

79. Tempat Menara Asmaul Husna Masjid Baitul Muttaqin Islamic Center Samarinda

Provinsi Kalimantan Selatan

80. Lantai Atas Bank Kalimantan Selatan Banjarmasin

Provinsi Kalimantan Utara

81. Taman Berlabuh Tarakan

Provinsi Bali

82. Pantai Patra Jasa Tuban Kuta Badung

83. Rooftop Gedung BMKG Denpasar

Provinsi NTB

84. Pantai Loang Baloq Ampenan Mataram

Provinsi NTT

85. Menara Gedung BMKG Kupang

Provinsi Sulawesi Selatan

86. Rooftop Mall GTC Tanjung Bunga Makassar

Provinsi Sulawesi Barat

87. Tanjung Mercusuar Sumare, Simboro Kabupaten Mamuju

Provinsi Sulawasei Tenggara

88. Panatai Wolulu Kelurahan Wolulu Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka

Provinsi Sulawesi Utara

89. Manado MTC lantai R1

Provinsi Gorontalo

90. POB Kwandang

91. Rooftop Menara Keagungan

Provinsi Sulawesi Tengah

92. Gedung Hisab Rukyat Desa Manara Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala

93. Desa Pakoya, Kec. Pagimana, Kab. Banggai

Provinsi Maluku

94. Masjid Cakmarussalam

95. Puncak Karangpanjang Ambon

Provinsi Maluku Utara

96. Pantai Rua Kota Ternate

97. Pantai Supu Kabupaten Halmahera Barat

98. Komplek Gamsung Kota Tidore

Provinsi Papua

99. Lampu Satu Merauke

100. Demta Kab. Jayapura

Provinsi Papua Barat

101. Hotel Waigo Sorong

Metode Hisab Muhammadiyah & Hasil Hisab 1 Ramadhan 2022

Sementara itu, metode hisab adalah pengamatan dengan menggunakan hitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan yang menandai dimulainya awal bulan dalam kalender Hijriyah. Dengan hitungan ini, dapat ditentukan kapan ijtimak terjadi.

Dalam Pedoman Hisab Muhammadiyah, berdasarkan Putusan Tarjih XXVI, 2003, Muhammadiyah memandang kedudukan hisab sama dengan rukyat. Dalil hisab ini di antaranya adalah Surah ar-Rahman:5 dan Surah Yunus:5, di samping keadaan umat Islam era Nabi saw. yang masih ummi, "Sesungguhnya kami adalah umat yang ummi; kami tidak bisa menulis dan tidak bisa melakukan hisab. Bulan itu adalah demikian-demikian. Maksudnya adalah kadang-kadang 29 hari, dan kadang-kadang 30 hari".

Kriteria bulan baru dalam Kalender Kamariah menurut Majelis Tarjih dan Tajdid adalah ketika terjadi tiga hal berikut, yaitu (1) telah terjadi ijtimak, (2) ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan (3) pada saat terbenamnya matahari, bulan berada di atas ufuk. Untuk penentuan awal bulan, harus dilakukan perhitungan terhadap saat terjadinya ijtimak, saat terbenamnya matahari, dan posisi bulan saat terbenamnya matahari.

Dalam konteks hisab untuk Ramadhan 2022, pada Jumat Pahing, 29 Syakban 1443 H bertepatan dengan 1 April 2022 M, ijtimak jelang Ramadan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB.

Di samping itu, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT ) = +02° 18¢ 12² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk. Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M.

Dilansir dari laman Kemenag, Sidang Isbat 1 Ramadan 1443 Kemenag akan dibagi menjadi tiga tahapan. Yang pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).

Kedua, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 Hijriah yang akan berlangsung secara tertutup. Ketiga, telekonferensi pers hasil Sidang Isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag.

Peralatan dalam Hisab dan Rukyat Hilal

Dalam melakukan Hisab dan Rukyatul Hilal dibutuhkan adanya berbagai peralatan. Merujuk buku 99 Tanya Jawab Masalah Hisab & Rukyat oleh Muhyidin Khazin (2009:7-13), alat-alat yang digunakan dalam melakukan hisab dan rukyatul hilal sebagai berikut.

1. Alarm Clock

Jam beker atau arloji yang dapat disetel sedemikian rupa untuk mengeluarkan bunyi tanda pengingat.

2. Altimeter

Alat pengukur tinggi suatu tempat.

3. Astrolab

Perkakas atau peralatan yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit.

4. Bencet

Alat sederhana yang terbuat dari campuran pasir dan semen atau semacamnya yang sebagian permukaannya dilapisi lempengan tembaga yang berskala sedemikian rupa.

5. Binokuler

Alat bantu untuk melihat benda-benda yang jauh.

6. Bolameter

Sebuah alat untuk mengukur pancaran gelombang inframerah yang berasal dari benda angkasa.

7. Cassegrain

Suatu alat sejenis teleskop untuk pengukuran cahaya benda-benda langit.

8. Gawang Lokasi

Alat sederhana yang berguna untuk melokalisir posisi hilal ketika melaksanakan rukyatul hilal.

9. Globel Bola Langit

Alat berbentuk bola yang menggambarkan posisi benda-benda langit.

10. Globe Bumi

Alat berbentuk bola yang bergambar peta bumi.

11. Gronom

Suatu peralatan yang digunakan untuk mengetahui tinggi Matahari.

12. Global Potitioning System (GPS)

Alat elektronik yang dapat digunakan untuk mengetahui koordinat lintang dan bujur tempat suatu lokasi.

13. Kalkulator

Alat hitung elektronik yang dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan perhitungan ilmu hisab.

14. Kompas

Alat yang digunakan untuk menentukan arah.

15. Komputer

Piranti elektronik yang dapat digunakan untuk pembuatan software maupun untuk menampilkan software-software ilmu hisab yang ada.

16. Interferometer

Sebuah alat yang digunakan untuk mengukur sudut yang sangat kecil.

17. Mistar Radial

Alat sederhana untuk mengukur posisi suatu benda langit dari posisi yang ditentukan.

18. Potret Bintang

Alat potret yang dapat digunakan untuk mengambil gambar suatu benda langit.

19. Rubu’

Suatu alat hitung yang berbentuk seperempat lingkaran untuk hitungan goneometris.

20. Sektan

Sebuah perkakas astronomi yang dapat digunakan untuk menentukan jarak sudut sebuah benda langit dari horizon.

21. Theodolit

Peralatan yang digunakan untuk mengukur sudut kedudukan benda langit dari tata koordinat horizontal.

22. Teleskop

Alat bantu untuk melihat benda-benda yang jauh.

23. Teropong

Alat bantu untuk melihat benda-benda yang jauh.

24. Tongkat Istiwa

Alat sederhana yang terbuat dari sebuah tongkat yang ditancapkan tegak lurus pada bidang datar dan diletakkan di tempat terbuka agar mendapat sinar Matahari.

25. Waterpass

Perkakas yang biasanya terbuat dari tabung kaca berisi air bergelembung.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus