Menuju konten utama

Istana: Program Bansos Sudah Ada sebelum Gibran Jadi Cawapres

Pemerintah memastikan tidak akan menghentikan pemberian bantuan sosial seperti yang disarankan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Istana: Program Bansos Sudah Ada sebelum Gibran Jadi Cawapres
Mantan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, di Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.

tirto.id - Pemerintah memastikan tidak akan menghentikan pemberian bantuan sosial seperti yang disarankan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menuturkan program yang diberikan kepada masyarakat miskin sudah dilakukan sebelum Gibran Rakabuming mencalonkan diri sebagai cawapres di Pilpres 2024.

"Enggak akan menghentikan. Nanti akan ada lagi pada Januari, Februari, Maret. Setelah itu ada lagi rencananya gelombang lagi berikutnya. Jadi kalau ada hubungan dengan pemilu, mungkin setelah Februari berhenti. Buktinya berjalan terus. Nanti ada tiga bulan, ada lagi tiga bulan berikutnya," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (3/1/2024).

Lebih lanjut, dia mengklaim Presiden Jokowi, menilai pembagian Bansos merupakan salah satu bentuk memengaruhi inflasi, sehingga program itu sangat positif. Dia menilai bantuan tersebut bisa mengurangi pengeluaran masyarakat.

"Jadi, enggak ada tendensi apa pun. Ini memang program jaminan sosial yang sudah lama digagas oleh pemerintah," kata Moeldoko.

Sebelumnya, program Bansos Jokowi ramai disorot. Hal itu usai Putri sulung Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid, menyinggung Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas yang menyebut bantuan sosial (Bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) berasal dari uang Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal itu disampaikan Alissa di akun X, dikutip Tirto, Selasa (2/1/2023).

"Pak Menteri, Bansos & BLT itu program Negara, pakai uang rakyat. Uang kami. Bukan dari Pak @jokowi. Janganlah rakyat diajari untuk salah paham begini. Kita semua punya tugas mencerdaskan kehidupan bangsa lho, pak," kata Alissa.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Indonesia Maju Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor, menilai Alissa terlalu berprasangka buruk terhadap pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia menuturkan Alissa mengungkapkan hal tersebut karena merupakan pendukung pasangan peserta Pilpres 2024.

Dia juga menilai Alissa berprasangka kepada Gibran karena putra sulung Presiden Jokowi. Lebih lanjut, dia pun meminta kepada Alissa jika mendapatkan temuan dan pelanggaran yang dilakukan oleh Prabowo-Gibran dilaporkan ke Bawaslu.

Respons TPN Ganjar-Mahfud

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aria Bima, menilai, pernyataan Zulhas mengenai bansos sebagai program yang diusung Joko Widodo (Jokowi), semata-mata untuk mendapatkan efek elektoral.

Dia menilai, Zulhas seharusnya lebih fokus menurunkan harga beras medium yang sampai saat ini sudah seharga Rp15 ribu per kg. Bahkan, harga cabai telah memuncak menjadi Rp175 ribu per kg.

Aria mengaku PDIP telah sepakat tidak ingin menghentikan atau menunda penyaluran bansos. PDIP merupakan partai pengusung pemerintahan Jokowi dari 2014-2019 yang ingin melanjutkan seluruh kebijakan, program, dan kegiatan untuk mensejahterakan rakyat.

"Kesejahteraan itu ada dua, menaikkan pendapatan dan menurunkan pengeluaran," ungkap Aria.

Baca juga artikel terkait BANSOS atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin