tirto.id - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengusulkan agar tanggal 1 Oktober sebagai hari libur guna mengenang para korban Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Iriawan ingin pada tanggal tersebut seluruh kompetisi sepak bola di Indonesia diliburkan.
Hal itu diungkapkan Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule saat membuka Kongres Biasa PSSI di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (15/1/2023) siang.
"Usulan ajak semua pihak setiap 1 Oktober merupakan hari libur, yang jelas kami ingin mengenang untuk tragedi tersebut. Mudah-mudahan semua sepakat. Usulan ini cara mengenang korban Kanjuruhan, mereka semua pahlawan," tutur Iriawan.
Iriawan menyesalkan terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Dia berharap ke depannya sepak bola Indonesia tidak ada lagi insiden tersebut dan tidak menjadi tempat yang menakutkan lagi.
"Dari lubuk hati yang dalam, sangat terpukul berduka atas kejadian. Kita sepakat tak ada lagi kejadian yang memakan korban nyawa. Mari jadikan sepak bola olahraga nomor satu dan menyenangkan," ucap Iriawan.
PSSI menggelar Kongres Biasa, salah satu agendanya yaitu pembentukan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
Pengadaan agenda pemilihan ini tidak lepas dari Tragedi Kanjuruhan. Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) memberikan salah satu masukannya terkait mempercepat diadakannya Kongres Luar Biasa pada 16 Februari 2023 nanti, yang kemudian dipenuhi oleh PSSI.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Zainudin mengatakan PSSI akan mengalami tantangan yang lebih berat pada 2023 nanti. Salah satunya, Indoesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Ini menjadi harga diri kita sebagai bangsa. Mudah-mudahan dengan suksesnya Piala Dunia U-20, kita punya kepercayaan diri jadi Piala Dunia senior," ujar Zainudin.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Bayu Septianto