Menuju konten utama

Ini Bentuk Bela Negara Versi Wapres JK

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, sikap bela negara bukan hanya soal perang melawan musuh tetapi lebih kepada memperkuat bangsa Indonesia dari segala bidang, seperti ekonomi dan pendidikan.

Ini Bentuk Bela Negara Versi Wapres JK
Wakil Presiden RI Kusuf kalla. Tirto/Andrey Gromico

tirto.id - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan sikap bela negara tidak hanya diartikan sebagai perang melawan musuh tetapi memperkuat bangsa Indonesia dari segala dimensi. Salah satu bentuknya adalah penguatan di bidang ekonomi, pendidikan, dan lain-lain.

Hal tersebut diungkapkan Wapres JK saat menghadiri Apel Bela Negara dengan tema “Tekad Bela Negara dengan Karya dan Revolusi Mental” di lapangan Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro, Jawa Timur.

"Bela negara tidak berarti hanya untuk berperang, tetapi lebih luas dari itu, yakni bagaimana memperkuat bangsa ini dari segala hal yang penting," kata JK, Selasa (17/5/2016).

Wapres menilai, penguatan di bidang ekonomi menjadi salah satu bentuk perwujudan bela negara. Hal itu dapat dilakukan dengan menciptakan kedaulatan pangan lokal di masing-masing daerah.

Selain ekonomi, kata dia, pendidikan juga menjadi bentuk lain dalam penguatan bela negara. "Tidak ada negara yang kuat membela diri apabila (tingkat) pendidikan (masyarakat) tidak tinggi dan tidak baik. Ekonomi juga harus kuat karena tidak ada negara yang kuat dan dihormati apabila masyarakatnya tidak mampu, kekurangan makanan, dan sebagainya," jelasnya.

Wapres menjelaskan, sebuah negara dapat maju jika negara tersebut mampu menggabungkan kekuatan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memakmurkan masyarakat. Sinergi keduanya, lanjut dia, akan dapat terwujud jika memiliki kepemimpinan yang baik.

Untuk diketahui, kegiatan Apel tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, serta Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Apel Bela Negara diikuti oleh 15.000 peserta yang terdiri atas jajaran TNI, Polri, Satlinmas, pelajar, mahasiswa, guru, pegawai negeri sipil, dan anggota organisasi kemasyarakatan di Bojonegoro.

Kegiatan tersebut dimulai dengan senam merah putih yang diikuti 800 siswa, pembacaan ikrar bela negara, serta pembacaan deklarasi yang berisi tujuh poin, yakni Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Energi, Ramah Hak Asasi Manusia (HAM), Revolusi Mental, Ketahanan Bencana, Sustainable Development Goals dan Open Government Partnership.

Baca juga artikel terkait BELA NEGARA

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Abdul Aziz