tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina masih berlangsung sampai hari ini, Selasa, 24 Januari 2023 atau sudah memasuki 335 invasi. Dalam berita terbaru, Polandia siap mengirim tank ke Ukraina, meskipun tanpa persetujuan Jerman.
The Guardian memberitakan, Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki mengatakan, pemerintahannya akan meminta izin dari Jerman untuk mengirim tank Leopard ke Ukraina.
Sementara Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock pada hari Minggu mengatakan, negaranya tidak akan “menghalangi” Polandia mengirim tank ke Ukraina.
Komentar Baerbock imenimbulkan kebingungan karena juru bicara pemerintah Jerman belum menerima permintaan dari Polandia atau negara lain untuk mengizinkan pengiriman tersebut.
Di sisi lain, Rusia memperingatkan, rakyat Ukraina akan “membayar harga” yang mahal kalau negara Barat membuat keputusan untuk mengirim tank ke Ukraina.
Situasi Perang Rusia-Ukraina Hari ke-335
Seperti diberitakan Al Jazeera, Kepala staf Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina membutuhkan beberapa ratus tank dari sekutu Barat untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.
Sementara itu, badan intelijen luar negeri Rusia menuduh Ukraina menyimpan senjata yang dipasok Barat di pembangkit listrik tenaga nuklir.
Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan negaranya siap bernegosiasi dengan Ukraina, tetapi dia menuding AS dan negara-negara barat lainnya telah memberi saran kepada Ukraina untuk menolak rencana itu.
Kantor berita TASS melaporkan, pasukan Rusia menyelesaikan operasi pembersihan di komunitas Krasnopolyevka yang telah dibebaskan di dekat Soledar. Hal itu disampaikan oleh penjabat Kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR) Denis Pushilin pada hari Selasa.
"Krasnopolyevka telah dibersihkan dan sekarang kita juga bisa membicarakan Dvurechye," kata Pushilin dalam siaran langsung di saluran TV Langsung Soloviev.
Markas pertahanan teritorial DPR melaporkan pada 23 Januari bahwa pasukan Rusia telah membebaskan komunitas Dvurechye dan Krasnopolyevka. Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pembebasan pemukiman Dvurechye oleh tentaranya pada 21 Januari.