tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Jumat, 25 Februari 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 20 kali gempa guguran, 2 kali gempa hybrid/fase banyak dan 1 kali gempa tektonik.
Sampai saat ini, berdasarkan laporan situs resmi magma.esdm.go.id, status gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu masih dinyatakan Siaga Level III.
Kendat demikian, apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 10-20 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Klimatologi
Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara sekitar 23-26°C. Kelembaban 63-86%. Tekanan udara 569-717 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 20 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-11 mm dan lama gempa 37-118 detik.
- 2 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.4-0.5 detik dan lama gempa 5 detik.
- 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 115 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya