tirto.id - Situasi terkini Gunung Merapi pada hari ini, Jumat, 24 Maret 2023, berdasarkan pengamatan di periode 00.00–06.00 WIB tercatat mengalami 37 kali gempa guguran.
Melansir magma.esdm.go.id, selain gempa guguran, Gunung Merapi juga tercatat mengalami 25 kali gempa hybrid/fase banyak dan 2 kali gempa vulkanik dangkal. Hingga kini, status Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga terhadap potensi bencana.
Di samping itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG) menyebutkan, kubah lava lama tahun 1888 di sisi barat laut Gunung Merapi berpotensi bahaya memicu longsoran material dengan radiusnya dapat mencapai 3 kilometer dari puncak Merapi.
Seperti diberitakan Antara News, Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menjelaskan bahwa material kubah barat laut dapat longsor karena ketidakstabilan dan terdorong terus dari dalam dengan jarak luncurnya mencapai 3 kilometer.
Selain itu, Agus menjelaskan, deformasi atau perubahan bentuk pada permukaan tubuh Gunung Merapi di sisi barat laut terus menunjukan pergerakan hingga 16 meter selama dua tahun terakhir.
“Memang masih bergerak hingga sekarang. Kalau dibulatkan (deformasi) sampai saat ini sudah 16 meter. Jadi 15,9 meter jadi sudah genap 16 meter,” ungkap Kepala BPPTKG.
Berkaitan dengan luncuran material vulkanik dari Gunung Merapi, menurut Agus, kubah lava sisi barat daya Merapi yang pada 11 Maret 2023 meluncurkan rentetan awan panas guguran, masih memiliki suhu yang tinggi sehingga masih memiliki potensi meluncurkan material.
“Memang kalau lihat suhunya cukup tinggi, rata-rata di atas 100 derajat celsius. Itu menunjukan memang masih fresh dan kubah itu kemungkinan untuk runtuh masih tinggi,” jelas Agus.
Maka dari itu, BPPTKG kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap bahaya lahar di alur sungai berhulu Merapi, terutama saat terjadi hujan di puncak gunung serta bahaya longsor material di kubah lava Merapi yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Situasi Terkini Gunung Merapi 24 Maret 2023
Gunung Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 100 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin tenang ke arah utara.
Klimatologi
Cuaca cerah hingga berawan, angin tenang ke arah utara. Suhu udara sekitar 17.5-22°C. Kelembaban 76-98.1%. Tekanan udara 871.8-100.9 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 37 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-18 mm dan lama gempa 25.04-152.64 detik.
- 25 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-15 mm, S-P 0.5-0.6 detik dan lama gempa 4.12-9.84 detik.
- 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 80 mm, dan lama gempa 7.52-12.64 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto