tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Selasa, 10 Mei 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB mengalami 1 kali gempa awan panas guguran, 29 kali gempa guguran dan 1 kali gempa tektonik.
Seperti dilansir laman resmi magma.esdm.go.id, sampai saat ini masyarakat masih diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, gunung api yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah masih dinyatakan Siaga Level III.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara sekitar 17.5-23°C. Kelembaban 65-92%. Tekanan udara 65-92 mmHg. Intensitas curah hujan 75 mm per hari.
Pengamatan Kegempaan
- 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 27 mm dan lama gempa 149 detik.
- 29 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm dan lama gempa 38.2-176.7 detik.
- 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 52.3 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya